Seni rupa dirundung duka. Seniman senior Indonesia, Freddy Sofian yang berusia kepala tujuh berpulang pada Selasa, 12 Juni 2018. Pria yang lahir dan tinggal di Bandung ini mendapatkan keahlian seninya, selain dari bakat yang telah ia bawa sejak lahir, juga karena ia belajar dan berlatih. Ia pernah belajar di Studio Rangga Gempol dan dilatih oleh Barli Sasmitawinata (1970 – 1975). Ia juga mempelajari seni rupa di Belanda, Jerman, dan Prancis (1993 – 1995). Selain itu, Freddy juga belajar seni cetak grafis di Red Point – Bandung (1998).
Sebagai seorang seniman, Opa Freddy—panggilan akrabnya— eksis dengan karya-karya sketsa dan lukisan abstrak. Pada karya-karya sketsanya, berbekal kertas, pulpen, spidol, pensil, kadang charcoal, ia menangkap objek-objek arsitektural, suasana di keramaian/ruang publik, dan potret wajah manusia dalam gambarnya. Tak hanya di Indonesia, ia juga menyambangi Amsterdam, Paris, dan Malaysia untuk mengabadikan objek-objek ke dalam gambar sketsanya. “Saya suka gedung-gedung lama yang di Eropa, karena sangat artistik dari segi arsiteknya, banyak ornamen-ornamen di pilar, pintu yang antik, jendela besar, wah secara visual banyak celah-celah patut direkam di atas kertas atau di kanvas,” tulisnya pada sebuah surat untuk salah seorang kawannya di Indonesia’s Sketchers (IS).
Dari karya-karya lukisnya, Freddy termasuk perupa yang senang bereksplorasi. Pada beberapa lukisan abstraknya, ia menambahkan bahan kardus, juga metal. “Saya ingin bereksperimen dengan tekstur dan mixed media,” ucapnya. Untuk karya seperti ini, ia menyebut sebagai kolase abstrak, yang mulai ditekuninya pada 1993. Selain menggambar sketsa dan melukis, Freddy juga tercatat pernah beberapa kali menampilkan aksi performance art di Bali dan Yogyakarta (1993), USA (1998), dan Singapura (1999).
Tak hanya aktif berkarya, Freddy juga aktif berpameran, baik bersama maupun tunggal. Selama hidupnya, ia telah enam kali berpameran tunggal, lima diantaranya di Indonesia (1994, 1999, 2000, 2002, 2013) dan satu di Malaysia (1998). Sedangkan pameran bersamanya yang dimulai tahun 1974 hingga 2018 sudah terbilang sangat banyak baik di dalam maupun luar negeri (Belanda, USA, Malaysia, Singapura, dan Korea). Lima diantara pameran bersama yang diikuti Freddy digelar di Galeri Nasional Indonesia, yaitu Pameran “The Indonesia WaterColour Society” (2004), Pameran “Abstract Exposition” (2007 dan 2011), Pameran Besar Seni Rupa Indonesia 2008 “manifesto” (2008), dan Pameran “Soulscape in Progress #2” (2015).
Hal lain yang menandai eksistensi Freddy di seni rupa Indonesia, ia merupakan salah seorang tokoh Gerakan Seni Rupa Baru (GSRB). Ia menjadi anggota dan mengawal GSRB hingga membubarkan diri pada 1979.
Melihat dari sepak terjang dan pengalaman Freddy yang telah puluhan tahun terjun di dunia seni rupa dan mengalami berbagai peristiwa penting dalam seni rupa Indonesia, tentu banyak hal yang dapat dipetik dari perjalanan keseniannya. Meski kini ia telah tiada, namun jejak-jejak karyanya akan selalu menggemakan sosok seorang seniman multitalenta, Freddy Sofian. Selamat jalan sahabat…
*dsy/GNI
———-
Sumber:
http://arsip.galeri-nasional.or.id/pelaku_seni/freddy-sofian/show
http://arsip.galeri-nasional.or.id/uploads/arsip/text/19/35202/7._partisipan_dan_penutup.pdf
https://freddysofian.blogspot.com/
http://fsr.isi.ac.id/wp-content/uploads/2016/12/GSRBI-sebuah-anaslisis-Sem-Est-band-Jim-Supangkat.pdf
http://galeri-nasional.or.id/newss/298-pameran_lukisan_abstrak_soulscape_in_progress_2
https://gerakgeraksenirupa.wordpress.com/2013/05/19/desember-hitam-gsrb-dan-kontemporer/
http://indonesiasketchers.blogspot.com/2010/03/sketsa-pak-freddy-sofian-bagian-1.html
http://indonesiasketchers.blogspot.com/2010/03/seri-skets-koleksi-bagian-1.html
https://www.langkawiartbiennale.com/artists/contemporary/freddy-sofian/
https://www.youtube.com/watch?v=XavMNH3Y2T0
Sumber foto:
Diolah dari https://www.langkawiartbiennale.com/wp-content/uploads/2016/11/Freddy-Sofian.jpg
