Lagi, Galeri Nasional Indonesia Dikunjungi Mahasiswa Asal Australia

0
688
Kunjungan ANU
Kunjungan Australian National University Australia ke Galeri Nasional Indonesia, Senin, 29 Januari 2018.

Setelah ACICIS (The Australian Consortium for ‘In-Country’ Indonesian Studies), satu lagi institusi pendidikan asal Australia berkunjung ke Galeri Nasional Indonesia. Kali ini giliran Australian National University (ANU) di Canberra, Australia. Kunjungan yang diikuti sebanyak 19 peserta yang merupakan dosen dan mahasiswa ANU tersebut dilakukan pada Senin, 29 Januari 2018.

ANU merupakan universitas riset yang mengkhususkan diri pada penemuan dan kebijakan publik, dengan prioritas penelitian seputar tantangan yang dihadapi Australia dan dunia. ANU memiliki kegiatan The Australian National University’s Inaugural Intensive Course on Indonesian Art yang merupakan kuliah lapangan untuk memahami seni–budaya Indonesia, khususnya Jawa dan Bali. Kunjungannya ke Galeri Nasional Indonesia kali ini terkait dengan kegiatan kuliah lapangan tersebut.

Dalam kunjungan yang diikuti sebanyak 19 peserta tersebut, para peserta disuguhi dengan tayangan video profil Galeri Nasional Indonesia. Video tersebut bercerita tentang sejarah pendirian Galeri Nasional Indonesia; visi, misi, tugas, peran dan fungsi, serta aktivitas Galeri Nasional Indonesia. Melengkapi konten video, Kurator Internal Galeri Nasional Indonesia Bayu Genia Krishbie dan Humas Galeri Nasional Indonesia Afrina Rosmani memaparkan secara singkat tentang kegiatan Galeri Nasional Indonesia.

“Galeri Nasional Indonesia merupakan galeri/museum seni rupa modern dan kontemporer Indonesia milik pemerintah yang bernaung di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang sifatnya non-profit,” kata Bayu membuka penjelasannya. “Kegiatan kami ada Pameran Tetap, Pameran Temporer termasuk Pameran Keliling di dalam dan luar negeri, Sosialisasi tentang Galeri Nasional Indonesia, Edukasi, Workshop, Seminar, Diskusi, Gallery Tour, dan pelbagai kegiatan lainnya terkait pelestarian, pengembangan, pemanfaatan, dan apresiasi karya seni rupa; edukasi; serta pelayanan publik terkait seni rupa,”sambungnya. Penjelasan Bayu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang tentu tidak disia-siakan oleh para peserta.

Para peserta kemudian diajak untuk mengikuti gallery tour dan mengapresiasi karya-karya seni rupa dalam Pameran Tetap di Gedung B lantai 2 dan Pameran Temporer di Gedung A, dipandu Bayu bersama Edukator Galeri Nasional Indonesia Aola Romadhona dan Putra Murdani. Dalam sesi ini, para peserta tampak antusias dalam mengamati dan bertanya kepada pemandu untuk menggali informasi seputar karya seni rupa yang menarik perhatian mereka. Tak menyia-nyiakan kesempatan, para peserta juga sempat berswafoto di depan karya seni rupa yang sedang dipamerkan.

*dsy/GNI