Tarutung, Gatra.com – Di hari kedua Festival Tenun Nusantara, Minggu (14/10) pihak pelaksana kegiatan menggelar beragam permainan tradisional. Pagelaran permainan tradisional ini merupakan bentuk dari pengembangan kearifan lokal masyarakat yang memiliki nilai kebersamaan.

Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan mengatakan bahwa banyak hal dari aspek budaya yang harus di lestarikan. Selain barang tenunan, permainan tradisional yang merupakan warna dari kultur juga memiliki peran penting dalam penataan kehidupan sosial. “Itulah sebabnya harus dilestarikan dan dikembangkan sebagai bagian dari tradisi,” ujar Nikson.

Selain melakukan permainan tradisional, Festival Tenun Nusantara 2018 juga memberikan ruang kepada anak anak untuk mengenal beragam kebudayaan lainnya, khususnya barang tenun.

Hal itu, menurut politisi PDI Perjuangan tersebut, sangat penting. Kelak, anak anak itulah yang akan menjadi penerus dari setiap nilai yang ada dalam budaya. “Nilai nilai dari setiap budaya itu harus di terus kan. Karena dalam nilai itulah ada pesan untuk perasadapan yang lebih baik,” terangnya.

Festival Tenun Nusantara merupakan program INDONESIANA oleh Kementerian Pendidikan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara mulai tanggal 13 sampai 17 Oktober 2018 pada 3 lokasi, Tarutung, Muara dan Pulau Sibandang.

Dalam festival ini, bergam kegiatan digelar. Diantaranya pameran tenun ulos, festival permainan tradisional dan workshop ‘Pengenalan Ulos pada Anak’. Selain itu, ada pula Simphosium nasional tenun nusantara, boot camp partonun di Pulau Sibandang, Pesta budaya rakyat di Muara, dan fashion show dan closing ceremony.