Analisis Morfologi Berangkal Andesite Yang Mengalami Pelapukan Membola (Spheroidal Weathering) Hubungannya Dengan Morfologi Bola Batu Di Sangiran

0
1682

Abstrak
Bola batu sebagai salah satu artefak, masih menyimpan misteri terkait proses
pembentukannnya (Widianto, 2009). Identifikasi karakteristik secara langsung dilakukan
untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya bola batu.
Metode pendekatan dari sisi alami sepertinya masih diperlukan untuk mengungkap
mengenai asal usulnya. Cara pendekatan alami ini menggunakan prinsip “jika bola batu
adalah produk alami yang terbentuk karena proses pelapukan membola maka akan
memiliki karakteristik morfologi yang tidak jauh berbeda”. Penulisan artikel ini bertujuan
untuk mengetahui karakteristik ukuran, bentuk, roundness (kebundaran), sphericity
(kebolaan) dan kondisi permukaan pada batu yang mengalami pelapukan membola.
Pengukuran serta pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif
berupa analisis morfologi berangkal dan kualitatif dengan cara pengamatan kondisi
permukaan. Berdasarkan hasil pengolahan data, batu andesite yang mengalami pelapukan
membola memiliki ukuran dan morfologi yang bervariasi. Setelah dikupas kulitnya, batu
tersebut menunjukkan tingkat kebolaan dari very equant, equant dan intermediete shape
dengan tingkat kebundaran rounded-well rounded. Pelapukan membola sendiri memiliki
ciri seperti terdapat sisa kulit yang belum terkelupas dan permukaan cenderung kasar
setelah dikuliti. Permukaan yang halus biasa terjadi pada permukaan batu yang mengalami
pelapukan tingkat tinggi serta mengandung oksida besi. Selain itu, pelapukan tingkat
rendah akan menghasilkan morfologi batu yang hampir sama dengan morfologi asalnya.
Koleksi bola batu yang diduga hasil pelapukan membola seluruhnya memiliki ukuran
dan morfologi yang seragam. Kedelapan sampel memiliki ukuran 85 ± 15 mm dengan
tingkat kebolaan very equant dan tingkat kebundaran well rounded. Jika pelapukan
membola menghasilkan bentuk yang variatif, sangat mungkin bila salah produknya
adalah bola batu. Sampel-sampel berangkal hasil pelapukan membola terpilah cukup baik
walapun pemilahan tidak sebaik pada bola batu. Dugaan sementara adalah proses alami
kemungkinan hanya akan menghasilkan pemilahan fragmen batu yang cukup baik dan
tidak seluruhnya seragam. Sedangkan beberapa koleksi bola batu umumnya berbentuk
sangat spheris dan relatif seragam, jika ditemukan di satu layer yang sama, berarti telah
terjadi proses pemilahan fragmen yang begitu sangat baik. Siapakah yang melakukan
pemilahan, alamkah atau mungkin manusia.
Kata kunci : pelapukan membola, bola batu, morfologi berangkal, tekstur permukaan,
pemilahan
Abstract
Stone balls have a mystery related to the process of their formation (Widianto, 2009).
Direct identify of the characteristic was need To find out whether the stone ball is formed due to natural processes or human culture. The natural approach was need to uncover the mystery of its origin. This natural approach uses the principle “if a stone ball is a natural product that is formed because of weathering processes, it will have morphological characteristics that are not much different”. The purpose of this article is to find out the characteristics of size, shape,roundness, sphericity and surface conditions on spheroidal weathering rocks. Measurement and datas processing was carry out using quantitative methods in the form of a morphological analysis of origin and qualitative by observing surface conditions. Spheroidal weathering on andesite are varied in size and morphology. After stripping the skin, it shows the degree of sphericity very equant, equant and intermediete shape with rounded-well rounded roundness levels. Weathering itself has characteristics such as the remaining skin that has not been peeled and the surface tends to be rough after being skinned. Smooth surfaces usually occur on rock surfaces that experience high degree of weathering and contain iron oxide. Stone balls which are thought to be weathering results all have a uniform size and morphology. The eight samples have a size of 85 ± 15 mm with a very equant degree of sphericity and a well rounded roundness level. If weathering forms a variety of shapes, it is very possible if one of the products is a stone ball. The weathered samples from the weathering results were in a fairly good sorting than stone balls. The provisional guess is that the natural process is likely to only result in the sorting of stone fragments that are quite good and not entirely uniform. While some stone ball collections are generally very spherical and relatively uniform, if it found on the same layer, it means that the fragment sorting process has occurred so very well. Who does the sorting, by nature or human.
Keywords: spheroidal weathering, stone ball, cobble morphology, surface texture, sorting

(M. Rais Fathoni)

Selengkapnya silahkah klik