Dewasa ini banyak sekali isu yang berkembang terkait dengan dunia pendidikan dan kebudayaan. Salah satunya isu yang menyangkut pelaksanaan tugas dan fungsi dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, yaitu masyarakat (khususnya anak-anak sekolah) kurang mendapat informasi tentang sembilan tari Bali yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya TakBenda Dunia oleh UNESCO.

Kepala SMA N 2 Tabanan Sedang Memberikan Sambutannya

Seperti diketahui bahwa pada tahun 2017, BPNB Bali telah menyusun sebuah buku yang berisikan infografis mengenai sembilan tari bali yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia, dan telah tersebar di sembilan kabupaten kota diseluruh Bali. Melanjutkan program tersebut, Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali menggelar kegiatan Sosialisasi Buku Sembilan Tari Bali Sebagai Warisan Budaya TakBenda Dunia di Aula SMA Negeri 2 Tabanan pada Jumat (18/1) lalu.

Adapun tema yang diangkat dalam kegiatan sosialisasi buku sembilan tari bali adalah “Sembilan Tari Bali Sebagai Sarana Pemajuan Kebudayaan, Peluang dan Tantangan pada Generasi Muda di Masa Mendatang ”. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan No.5 Tahun 2017 yang menegaskan bahwa untuk mencapai pemajuan kebudayaan haruslah dilaksanakan melalui empat hal yakni perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan.

Peserta dalam kegiatan sejumlah 100 orang yang terdiri dari budayawan, guru dan siswa sekolah menengah atas/kejuruan di Kabupaten Tabanan. Kegiatan diisi dengan pemaparan materi dari Prof. Dr. I Wayan Dibia selaku pengusung Three Genres Traditional Dance In Bali menjadi warisan budaya dunia serta I Made Dharma Suteja, S.S, M.Si selaku penggagas penyusunan buku infografis sembilan tari bali.

Tujuan akhir yang ingin dicapai dalam kegiatan ini yaitu:
a. Tersebarnya informasi di kalangan guru dan siswa,khususnya di Kabupaten Tabanan mengenai 9 tari Bali yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia.
b. Meningkatkan kesadaran guru dan siswa tentang sembilan tari bali yang pada nantinya berujung pada peningkatan pelestarian dan pembinaan kesenian khususnya sembilan tari Bali di lingkungan sekolah.

(WN)