Candi Ngawen

IMG_00001224

Secara administratif Candi Ngawen terletak di Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Area ini merupakan lahan yang masih asri dikelilingi lahan persawahan dan pemukiman penduduk.

Kompleks Candi Ngawen berlatar belakang agama Buddha dibuktikan dengan temuan arca Dhyani Budha Ratna Sambawa di Candi II dan arca Dhyani Budha Amithaba di Candi IV. Di dalam agama Budha Mahayana mengenal kelompok lima Dyani Budha yang menguasai lima arah mata angin. Kelima Dyani Budha tersebut dalam perwujudnya arcanya dapat dikenal pada sikap tangannya yang disebut mudra:

  1. Dyani Budha Aksobya dengan Bhumisparsa mudra (menunjuk bumi sebagai saksi), sebagai penguasa timur
  2. Dyani Budha Ratnasambhawa dengan Vara mudra (sikap memberi anugrah), sebagai penguasa selatan
  3. Dyani Budha Amithaba dengan Dhyana mudra (sikap bersemedi), sebagai penguasa barat
  4. Dyani Budha Amoghasidha, dengan Abhaya mudra (sikap menolak bahaya), sebagai penguasa utara
  5. Dyani Budha Wairochana, dengan Dharma Cakra Mudra (sikap memutar roda dharma), sebagai penguasa zenith.

Berdasarkan sistem lima sistem Dyani Budha tersebut diatas maka Kompleks Candi Ngawen yang terdiri dari lima bangunan candi diperuntukkan bagi Dhani Budha yang berjumlah lima.

Tidak jauh berbeda dengan candi-candi Jawa tengah yang lain, profil candi Ngawen masih menunjukkan profil klasik Jawa tengah yang terdiri atas : bingkai sisi genta, bingkai setengah lingkaran dan bingkai persegi. Dibandingkan candi Buddha lainnya, ada keunikan tersendiri dari candi ini. Salah satu keunikannya adalah keberadaan 4 buah patung singa di setiap sudut candi II dan candi IV.

Kompleks Candi Ngawen merupakan komplek percandian yang terdiri dari lima (5) buah candi yang berderet sejajar utara-selatan, bangunan candi menghadap timur. Berturut turut dari arah selatan Candi Ngawen I,II,III,IV dan V dengan masing-masing candi berdenah bujur sangkar. Adapun jarak candi satu dengan yang lainnya 4 meter. Candi II dan IV memiliki ukuran dan bentuk konstruksi yang sama. Dari kelima (5) candi yang terdapat di Kompleks Candi Ngawen hanya candi II yang telah dipugar pada tahun 1927 sehingga candi ini mempunyai komponen yang paling lengkap. Empat candi yang lain hanya tinggal kaki.