You are currently viewing “Cagar Budaya Nasional Jawa Tengah” Bagian XXI Benteng Vastenburg

“Cagar Budaya Nasional Jawa Tengah” Bagian XXI Benteng Vastenburg

Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah pada tahun 2019 kembali menerbitkan sebuah buku. Buku ini berjudul “Cagar Budaya Nasional Jawa Tengah”. Buku ini diterbitkan guna memeberikan informasi singkat tentang cagar budaya peringkat nasional berupa bangunan, struktur, situs, dan kawasan cagar budaya yang berada di wilayah Jawa Tengah.

Buku ini diterbitkan dalam dua versi bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Halaman-halaman pada buku ini banyak dipenuhi dengan foto-foto yang diharapkankan dapat menarik bagi pembaca dan tidak membosankan.

Buku “Cagar Budaya Nasional Jawa Tengah” akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Sebagian buku ini telah dikirim kepada sekolah, dinas, dan perpustakaan yang telah ditunjuk. Pada saat Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah mengadakan even, buku ini juga akan dibawa dan dibagikan. Bagi sekolah ataupun perpustakaan yang menginginkan buku ini, dapat mengajukan permohonan kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah melalui Surat. Bagi masyarakat yang ingin membac secara online juga dapat membaca melalui laman kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng karena materi buku ini akan diunggah bagian perbagian. Selamat membaca.

Benteng Vastenburg dibangun pada abad 18 oleh Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC). Benteng itu diberi nama Grootmoedigheid. Pada tahun1750 nama benteng itu diubah menjadi Vastenburg. Benteng yang dibangun pada tahun 1745 atas perintah Gubernur Jenderal Baron van Imhoff ini sebagai bagian dari tempat pengawasan Pemerintah Kolonial Belanda terhadap penguasa Surakarta (Keraton Kasunanan). Selain itu, benteng ini berfungsi sebagai pusat garnisun, yaitu pasukan penjaga keamanan kota. Benteng ini terletak berseberangan dengan kediaman depan Gubernur Belanda di kawasan Gladak. Selain sebagai tempat pertahanan dan barak tentara, benteng Vastenberg juga berfungsi sebagai tempat tinggal bagi residen. Di dalam benteng itu juga terdapat rumah para perwira dan pejabat politik kumpeni.

Vastenburg Fort was built in th 18th Century (1745) by Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC). This fort which located in the opposite of the Dutch Governor residence in Gladak area was named Grootmoedigheid. However, the name was changed into Vastenburg in 1750. By the command of Governor General Baron van Imhoff, it functioned as part of a Dutch Colonial Government control toward the governance of Surakarta (Sultanate Palace). This fort also served as a garrison (the city security guard) center. Beside as defense point and army barracks, this fort was also used as house for residents, army officers and political official.