Swasembada Pangan.

Presiden Soeharto menerima Medali Emas dari FAO 21 Juli 1986 di Bina Graha, Jakarta.

Bogor (25/9) Impor beras yang kini lagi heboh di masyarakat, sebenarnya sudah ada gejolaknya pada awal pemerintahan Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto. Pada masa awal Orba, Indonesia menjadi negara pengimpor beras terbesar di dunia. Pada tahun 1969 produksi beras nasional hanya 12 juta ton. Pada tahun 1966, Presiden Soeharto memprioritaskan sektor pertanian dan mengeluarkan berbagai kebijakan yang mendukung revolusi pangan. Hal ini harus ditempuh karena kemiskinan dan kelangkaan pangan adalah prahara sosial dan sekaligus pemantik konflik dan krisis politik.

Sepanjang tahun 1970-an dan 1980-an pemerintah melakukan investasi besar-besaran untuk insfrastruktur bidang pertanian pada Pembangunan Lima Tahun (Pelita). Titik berat pembangunan dalam Pelita 1 adalah bidang pertanian dengan tujuan mengejar keterbelakangan ekonomi. Melalui program intensifikasi penanaman padi, pemerintah memberikan bantuan berupa kreditkepada petani untuk modal pembelian bibit dan obat-obatan. pada tahun 1984, produksi beras nasional sekitar 24 juta ton.

Hasilnya, pada tahun 1985, atas keberhasilanya dalam bidang swasembada pangan maka Presiden Soeharto di undang oleh Direktur Jendral FAO, Edward Saouma untuk hadir dalam Forum Dunia pada tanggal 14 November 1985 di Roma, Italia.