Perjalanan bangsa Indonesia untuk meraih Kemerdekaan tidak dapat dilepas dari peran pemuda untuk mendesak Soekarno dan Moh Hatta selaku pimpinan bangsa Indonesia untuk segera memproklamasikan kemerdekaan, hal inilah yang menyebabkan terjadinya peristiwa Rengasdengklok. Peran pemuda juga tidak bisa dilepaskan dalam peristiwa perumusan naskah proklamasi di rumah Laksamana MudaTadashi Maeda. Adalah Soekarni,salah satu pemuda yang mengusulkan untuk penanda tanganan teks proklamasi adalah soekarno dan hatta, selain itu pengetik teks proklamasi adalah Sayuti Melik. Dari uraian diatas, jelas terlihat peran pemuda dalam proses menuju kemerdekaan Indonesia sangat berperan. Oleh karena itu setelah 70 tahun Indonesia merdeka maka para pemuda harus mengisinya dengan kegiatan yang dapat menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotism di kalangan generasi muda.
Untuk menyambut hari sumpah pemuda yang akan digelar 28 Oktober 2015 mendatang, museum Perumusan Naskah Proklamasi menyelenggarakan seminar nasional dengan tema “Semangat Sumpah Pemuda Mengisi 70 Tahun Indonesia Merdeka”. Kegiatan ini berlangsung di Museum Nasional yang dihadiri oleh siswa-siswi serta guru SMA, dosen, mahasiswa sertta komunitas serta instasi terkait.
Seminar ini dibuka oleh Kepala Museum Perumusan Naskah Proklamasi Dra Huriyati M.M, dan selaku pembicara pada seminar ini adalah Candra Wijaya (olahragawan), Nungki Kusumawati M.Hum (praktisi seni), Suyadi Pawiro (Kepala Bidang Asisten Deputi Peningkatan Sumber Daya Pemuda Kemenpora), Rahmat Danu Andika (relawan indonesia mengajar), Nahla Jovial Nisa (relawan pencerah nusantara) dan yang terakhir adalah Willian Tanuwijaya (CEO Tokopedia)
Sebelum seminar dimulai Prof Dr Ing Wardiman Djojonegoro (pengamat pendidikan) memberikan sedikit ceramah “dalam rangka 70 tahun merdeka kita harus bersama menyingsingkan lengan baju dan bekerja keras agar Indonesia maju dan sejahtera, peranan pemuda dibutuhkan!
