Jakarta, 24 Januari 2019. Salah satu mata diklat dalam agenda penguasaan diri pada Diklatpim IV adalah “Pilar-Pilar Kebangsaan”. Selain agenda diatas kunjungan ini dilakukan untuk membekali peserta agar mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dan semangat dalam melaksanakan tugas, serta menambah wawasan budaya dan sejarah serta kebijakan pengelolaan Museum Nasional Indonesia
Kunjungan diikuti 30 peserta yang diterima oleh Kabid Kemitraan dan Promosi Sri Patmiarsi, M.Hum sekaligus memberikan pembekalan terkait materi permuseuman. Dalam sesi diskusi banyak pertanyaan-pertanyaan yang ajukan peserta terkait pengelolaan koleksi misalnya salah satu peserta bertanya apakah semua koleksi didaftarkan sebagai Barang Milik Negara (BMN)? Kemudian dijawab “…..bahwa koleksi Museum nasional yang bisa masuk BMN adalah koleksi yang pengadaannya menggunakan anggaran negara, berbeda dengan koleksi yang memang telah ada dari zaman kolonial yang dapat di catat dan di registrasi sebagai koleksi museum,. Ibu Sri Patmiarsi menjawab
![Kemendag_museum](https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/munas/wp-content/uploads/sites/58/2019/01/DSC_8319-300x199.jpg)
Sesi yang ditunggu-tuggu adalah berkeliling Museum Nasional dipandu oleh Edukator Museum Nasional. Diperkenalkan kepada mereka peta suku bangsa dan lukisan-lukisan suku bangsa yang dilukis oleh mas Pirngadi seorang pegawai Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Ia ditugaskan membuat lukisan 78 wajah dari semua suku bangsa yang mengelilingi peta besar Nusantara yang juga digambar olehnya. Lukisan suku bangsa dan peta besar Nusantara ini akhirnya mendapat kehormatan untuk dipamerkan secara internasional dalam Koloniale Tentoonstelling (Pameran Kolonial) di Paris tahun 1931.