Itulah salah satu judul buku yang mengisahkan perjuangan Muhammad Roem saat melakukan perundingan dengan Belanda, untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara Indonesia. Sosok Muhammad Roem sangat terkenal sebagai salah satu tokoh diplomasi Indonesia, beliau terlibat aktif dalam perundingan Linggarjati, perundingan Renville, dan Perundingan Roem Royen. Perundingan tersebut dilakukan setelah Indonesia merdeka, ditengah kondisi negara yang belum kuat dan terus-menerus digempur oleh Belanda, yang bermaksud menguasai dan menjajah kembali Indonesia.
Sebelum terlibat dalam dunia diplomasi, Muhammad Roem adalah seorang yang aktif dalam dunia organisasi. Ketika masih muda Muhammad Roem menjadi anggota JIB (Jong Islamieten Bond), dan juga menjadi anggota pandu Natipij (Nationale Islamieten Padvinderij). Beliau juga saksi sejarah Konggres Pemuda II mewakili JIB, yang berhasil mempersatukan pemuda Indonesia. Alasan inilah yang menjadi sebab Museum Sumpah Pemuda memamerkan tokoh Muhammad Roem, dari tanggal 28 Oktober- 11 November 2014 di Aula Museum Sumpah Pemuda bekerjasama dengan Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara. Sosok Muhammad Roem yang religius dan berjuang tanpa pamrih untuk kepentingan bangsa Indonesia dapat menjadi teladan bagi pemuda Indonesia, yang tengah mengalami krisis kepemimpinan.
( Bakhti Ari B)
