You are currently viewing Belajar Mengelola Museum dari Museum-Museum di Belanda
Kunjungan ke Museum-Museum di Belanda

Belajar Mengelola Museum dari Museum-Museum di Belanda

  • Post author:
  • Post category:Berita

Sebagai salah satu upaya peningkatan pengelolaan museum, Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bekerja sama dengan Kedutaan RI di Belanda dan Kerajaan Belanda mengadakan kegiatan Short Course Competency Enhancement For Museum Director and Staff.

Kegiatan yang dilaksanakan tanggal 9-13 Desember 2019 ini diikuti oleh perwakilan UPT museum di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan, salah satunya Museum Sumpah Pemuda. Ada beberapa museum yang kami kunjungi di Belanda, berikut ini beberapa hal yang dapat dipelajari dari pengelolaan museum-museum di Belanda.

Pertama, Museum Zaans. Museum yang mengisahkan budaya dan sejarah ini membuat museum yang terbuka di berbagai lokasi di kawasan Zaans Schans dan menggunakan sejarah untuk menciptakan representasi realistis dari kehidupan dan kondisi kerja penduduk Zaans pada abad 19 dan awal abad 20. Selain itu, Museum Zaans menggunakan pameran tetap untuk meningkatkan daya tarik wisatawan yang mengunjungi museum tersebut.

Tata Pamer Museum Zaans

Kedua, Museum Westfries. Museum zaman keemasan ini mempunyai beberapa ruangan tata pameran tetap dengan koleksi -koleksi yang unik dan menarik antara lain : lukisan, porselen, gelas, perak, peralatan dapur, dan hasil rempah- rempah . Salah satu yang menarik bagi kami adalah ruang audio visual . Dengan peralatan yang kekinian kita dibawa dalam suasana 400 tahun yang lalu, seolah-olah hidup kembali dengan menggunakan teknologi Virtual Reality terbaru. Dengan cara ini Museum Westfries bisa memperkenalkan anak-anak dan remaja ke masa paling dinamis di kota Hoorn dan Friesland Barat melalui perjalanan yang menyenangkan.

Kepala Museum Sumpah Pemuda di depan lukisan J.P. Coen, Museum Westfries

Ketiga, Rijksmuseum. Museum yang ter letak di Museum Square di wilayah selatan Amsterdam ini merupakan museum seni terbesar di Belanda. Rijksmuseum mempunyai beberapa program diantaranya melakukan digitalisasi museum, kerja sama dengan organisasi, festival, dan workshop. Salah satu program Rijksmuseum yaitu melakukan aktivitas belajar dan pertunjukan seni di museum. Jumlah rata-rata pengunjung Rijksmuseum per tahunnya bisa mencapai sekitar 2,25 juta orang pengunjung.

Potret depan Rijksmuseum

Terakhir, Museum Bronbeek. Adalah museum yang menyoroti sejarah kolonial Belanda. Fokus museum ini mengisahkan pada pengaruh pemerintah terhadap masyarakat kolonial dan tindakan tentara kerajaan Hindia Belanda. Salah satu program museum ini yaitu kegiatan diskusi/dialog dengan pemuda yang bertujuan untuk mengunggah kaum muda untuk mencintai sejarah.

Kunjungan ke Museum Bronbeek

Studi banding permuseuman ini diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi museum-museum di Indonesia untuk meningkatkat kualitas pengelolaan dan pelayanan dengan melakukan pembenahan dan perbaikan program serta tata kelola museum yang lebih profesional di bidang edukasi, koleksi, tata pamer, konservasi, dan publikasi yang meluas kepada masyarakat.

(Hidayatul Wildan Nugraha)