You are currently viewing PAMERAN “KONFERENSI MEJA BUNDAR  DAN PENGAKUAN KEDAULATAN”

PAMERAN “KONFERENSI MEJA BUNDAR DAN PENGAKUAN KEDAULATAN”

Museum Perumusan Naskah Proklamasi sebagai pusat pembelajaran sejarah perjuangan bangsa seputar peristiwa perumusan naskah Proklamasi RI, mengemban tugas dan fungsinya memberikan pemanduan, penyuluhan, dan pelayan edukasi lainnya sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan NO. 43 Tahun 2016. Oleh karena itu dalam rangka menyambut HUT RI ke-74, Museum Perumusan Naskah Proklamasi menyelenggarakan Pameran bertema perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan perjuangan menjadi negara yang berdaulat secara utuh dengan judul “Konferensi Meja Bundar dan Pengakuan Kedaulatan” dari tanggal 8 Agustus – 8 September 2019 bertempat di Aula museum.

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta di Jalan Pegangsaan Timur No.56 pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi tonggak sejarah penting bagi bangsa Indonesia sebagai awal terbentuknya sebuah negara merdeka. Sejak saat itu, perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan menjadi sebuah negara yang berdaulat telah memasuki babak baru. Hal ini karena Proklamasi Kemerdekaan tidak serta merta menjadikan negara Indonesia merdeka dan berdaulat. Perjuangan memenuhi persyaratan sebagai negara merdeka dan berdaulat yang diakui sepenuhnya oleh dunia Internasional masih menemui banyak tantangan. Tidak hanya harus memiliki Konstitusi namun juga dibutuhkan perangkat pemerintahan untuk menjalankan kehidupan bernegara. Selain itu juga harus menentukan wilayah dan penduduk sebagai bagian dari negara Indonesia. Berbagai bentuk perjuangan dilakukan oleh seluruh rakyat dari perjuangan fisik hingga perjuangan diplomasi berupa perundingan-perundingan pada forum internasional dalam upaya mencari dukungan atas pengakuan kedaulatan negara Republik Indonesia yang telah merdeka.

Untuk memberikan gambaran rangkaian peristiwa sejarah perjuangan bangsa Indonesia tersebut, alur atau storyline pameran ini menyajikan perjuangan bangsa Indonesia sejak dikumandangkannya Proklamasi Kemerdekaan hingga terjadinya puncak perjuangan diplomasi pada Konferensi Meja Bundar dan peristiwa bersejarah pengakuan kedaulatan oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1949. Walaupun pameran ini lebih berfokus kepada perjuangan diplomasi yang dilakukan para tokoh bangsa saat itu melalui berbagai perundingan dalam forum Internasional yang melibatkan baik negara-negara sekutu ataupun organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, namun pameran ini tetap mengemas penjelasan singkat tentang perjuangan fisik melawan gempuran pasukan Belanda dalam Agresi Militer I dan II. Selain menampilkan foto-foto dokumentasi peristiwa bersejarah, pameran ini juga menampilkan beberapa koleksi Museum Perumusan Naskah Proklamasi berupa buku, koran dan perangko kuno berkenaan dengan peristiwa-peristiwa bersejarah pada masa revolusi itu. Terdapat pula koleksi pribadi dari tokoh sejarah Teuku Mohammad Hasan. Selain itu juga turut dipamerkan koleksi pribadi tokoh proklamator Bung Hatta berupa jas dan koper yang digunakan pada saat menghadiri Konferensi Meja Bundar

Untuk mengakomodir ketertarikan kalangan muda dan pelajar untuk mengunjungi pameran, beberapa koleksi yang dipamerkan dilengkapi dengan fasilitas aplikasi digital SIJI yang dapat diunduh melalui Google Playstore. Aplikasi ini akan membantu pengunjung yang akrab dengan perangkat digital untuk mendapatkan informasi tambahan secara audio visual tentang koleksi pameran yang menarik melalui telpon genggam mereka. Selain itu pameran juga mengadakan kegiatan pendukung bagi para pelajar SD dan SMP berupa games mencari kata dan teka-teki silang. Sebagai bagian dari upaya promosi dan sosialisasi, museum berencana mengundang pelajar dari 150 sekolah di seluruh wilayah DKI Jakarta mulai tingkat SD sampai SMA untuk dapat turut mengunjungi dan menikmati pameran ini.