Museum Keliling Museum Kebangkitan Nasional Kembali Digelar di Dua Kota

0
772

Museum Keliling Museum Kebangkitan Nasional kembali hadir di penghujung bulan pahlawan ini. Kali ini, kegiatan museum keliling dilaksanakan secara bersamaan di dua kota sekaligus yaitu di Kota Rangkasbitung, Banten, dan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Pelaksanaan museum keliling di Rangkasbitung dimulai sejak 26 November 2018 hingga 2 Desember 2018 dan berlokasi di Museum Multatuli. Sementara museum keliling di Kendari berlangsung sejak 26 November 2018 hingga 1 Desember 2018 berlokasi di Hotel Plaza Qubra, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Kegiatan museum keliling di Rangkasbitung yang bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Lebak dibuka langsung oleh Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak, Wawan Sukmara Widarana, dan juga oleh Kepala Seksi Pengkajian dan Perawatan Museum Kebangkitan Nasional, Nur Khozin. Melalui kegiatan museum keliling ini, Wawan berharap masyarakat khususnya para pelajar mendapatkan nilai edukasi dan juga menambah wawasan kesejarahan bangsa Indonesia.

Sementara itu di hari yang sama, pembukaan kegiatan museum keliling Museum Kebangkitan Nasional di Kota Kendari berlangsung dengan meriah. Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara, H. Damsid, serta oleh Kepala Seksi Penyajian dan Layanan Edukasi Museum Kebangkitan Nasional. Acara pembukaan diiringi oleh tarian khas Sulawesi Tenggara yang dibawakan oleh para pelajar dari bebrapa sekolah di Kota Kendari yang mendapat sambutan meriah.

Museum Keliling sendiri merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh Museum Kebangkitan Nasional untuk mengajak para siswa mengenal kebudayaan Indonesia melalui museum. Diharpakan melalui museum keliling ini, anak-anak dapat mendapatkan sarana belajar yang menyenangkan selain di dalam kelas. Museum keliling yang diselenggarakan secara gratis ini pada umumnya memamerkan informasi museum, dan juga beberapa koleksi sejarah perjuangan bangsa, khususnya koleksi yang berasal dari masa pergerakan nasional.

(SAS)