Rabu, 5 Agustus 2020 Komunitas Reenactor Bangor yang merupakan komunitas pereka ulang sejarah Indonesia maupun dunia, melakukan sesi foto reka ulang di Museum Kebangkitan Nasional. Kali ini mereka mengambil tema “sosiodrama era 1945”. Reenactor Bangor didirikan pada 2015 oleh Sufiyanto, Errol Tornado, dan Dion Kaspar. Komunitas itu sengaja dibuat tidak begitu kaku dengan segala kelengkapan ala komunitas mapan. Mereka bahkan sering menyebutnya Komunitas Pos Ronda. Hubungan yang cair dan luwes dipertahankan karena rentang usia anggota yang sangat luas, yakni dari anak tingkat SD hingga pensiunan.

Begitu pula soal ketertarikan, komunitas tersebut tidak mempunyai garis batas yang kaku. Komunitas itu juga mewadahi pencinta bangunan tua, sejarah juang, kisah perjuangan, museum, dan Perang Dunia II. Bagian terpentingnya seluruh anggota sama-sama menyukai sejarah perjuangan bangsa.

Setiap dari anggota Reenactor Bangor memilih kegiatan yang disuka, boleh dengan impresi lalu mengambil foto, diskusi sejarah, sampai mengulik koleksi museum. Banyak hal yang bisa didapat dari komunitas Reanactor, salah satunya ialah untuk menambah ilmu dan pengetahuan tentang sejarah.