Semenjak pagi hari halaman Museum Basoeki Abdullah nampak dipenuhi oleh siswa-siswi sekolah dasar (SD). Mereka adalah para peserta yang datang dari wilayah Jabodetabek untuk mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh Museum Basoeki Abdullah. Semangat para pelajar terlihat memancar dari wajah mereka, meskipun mereka menunggu lama karena harus antre untuk registrasi. Tak sedikitpun tampak rasa bosan, bahkan mereka tampak ceria dengan candaan khas anak-anak yang terdengar riuh di sepanjang selasar Gedung Museum Basoeki Abdullah.
Suasana museum nampak semakin ramai dengan adanya fasilitas pekan kemerdekaan museum berupa program gratis kunjungan ke museum dan cagar budaya yang berada di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudaayaan selama bulan Agustus. Kesempatan tersebut dimanfaatkan dengan orang tua dan kerabat yang mendampingi para peserta untuk berkunjung ke Museum Basoeki Abdullah.
Sebanyak 110 siswa dan beberapa guru pendamping berkunjung ke museum dalam rangka mengikuti kegiatan Lomba Menggambar Tingkat SD/sederajat Se-Jabodetabek. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan di Museum Basoeki Abdullah untuk memeriahkan Dirgahayu Kemerdekaan RI ke 72. Lomba pada hari itu mengusung tema “Semarak Hari Kemerdekaan”, dengan sub tema lomba menggambar antara lain: Suasana Lomba; Suasana Upacara; dan Suasana Pawai Budaya. Lomba ini diikuti oleh sekolah-sekolah tingkat dasar/sederajat di wilayah Jabodetabek.
Dalam sambutannya Kepala Museum Basoeki Abdullah, Ibu Maeva Salma, mengucapkan selamat datang kepada para peserta dari 61 SD di Jabodetabek. “Ini kesempatan adik-adik untuk mengembangkan diri, terutama untuk meningkatkan semangat berkarya dan mengekspresikan budaya khususnya dalam hal seni lukis (rupa)”, ujar Ibu Maeva saat membuka kegiatan Lomba Menggambar yang bertempat di ruang serbaguna Museum Basoeki Abdullah pada Rabu (16/08/2017). Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan lomba yang berlangsung selama kurang lebih 2(dua) jam.
Setelah proses penjurian selama kurang lebih 60 menit, akhirnya dewan juri yang terdiri dari S. Wito, Indra Zaka Permana, dan Muhammad Alfin Luthfiadi, memutuskan lima (5) orang pemenang, yang dinilai berdasarkan kriteria penilaian. S Wito mengakui jika pemilihan cukup memakan banyak waktu karena kualitas gambar yang dibuat para peserta dapat dibilang hampir merata. Namun lebih lanjut lagi S. Wito mengutarakan jika penilaian mencakupi orisinalitas, kesesuaian tema, kreativitas, komposisi warna, dan teknik menggambar. Para pemenang tersebut antara lain: Calista Vania – SD Tampomas (juara 1); Nurmasyahaq – MIN 09 Jakarta (juara 2), Sherly Vermont – SD Masudirini (juara 3), Devin Valentino – SD Bunda Hati Kudus (juara harapan 1), dan Rizka Mahira – SDN 09 Bendungan Hilir (juara harapan 2).
