Laporan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam Rembuknas 2015

0
575

Depok – Menteri Pendidkan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Anies Baswedan menyampaikan laporannya dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2015 di Pusat Pengembangan dan Pendidikan Kepegawaian, Sawangan, Depok, Senin (30/3/2015).

Dalam laporannya, Anies Baswedan menyampaikan bahwa Rembuknas 2015 kali ini merupakan Rembuknas pertama kali yang dilaksanakan dalam masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Dalam Rembuknas yang dihadiri oleh 916 peserta yang terdiri dari Kepala Dinas Pendidikan seluruh Indonesia, UPT, Atdikbud, dan Stakeholder Pendidikan ini akan membahas permasalahan yang dibagi dalam tujuh komisi, yaitu Kebijakan PAUDNI, Program Indonesia Pintar, Penguatan Kompetensi dan Kesejahteraan Guru, Kurikulum, Buku, dan Ujian Nasional 2015, Kebijakan Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa, Kebijakan Pelestarian Budaya, dan Penguatan Tata Kelola, Peningkatan Efektivitas Birokrasi, dan Pelibatan Publik.

Lebih lanjut Anies Baswedan menyampaikan bahwa dalam Rembuknas 2015 ini diharapkan akan memperkuat kecakapan dan kesanggupan para pelaku pendidikan. “Yang harus diperkuat dalam pendidikan Indonesia ini adalah para pelaku pendidikan itu sendiri, baik guru, kepala sekolah, siswa, maupun orang tua. Jika ingin memperbaiki pendidikan Indonesia, perkuat pelaku pendidikannya, bukan yang lain.” Ujar Anies Baswedan.

Dalam Rembuknas Pendidikan dan Kebudayaan 2015 kali ini ada beberapa arahan khusus yang akan dibahas, yaitu Mengubah UN sebagai assesment dan mengubah menjadi UN berbasis komputer, Kampanye kejujuran bagi sekolah, pengelola, dan pelaku pendidikan, Pengembangan kurikulum, Memperbaiki tata kelola guru, Program Indonesia Pintar, Pencegahan kekerasan terhadap anak, serta Membuat SMK sebagai tombak pendidikan di wilayah yang belum mendapatkan pendidikan secara maksimal.