Sepenggal Cerita dari Blora, Menyelami Kearifan Sedulur Sikep

0
787
Direktur Sejarah melakukan pemukulan gong sebagai tanda dibukanya kegiatan Indonesiana Festival Cerita dari Blora: Merajut Kearifan Sedulur Sikep

Blora – Kabupaten Blora kembali menggelar kegiatan Indonesiana. Kali ini ‘Cerita dari Blora: Merajut Kearifan Sedulur Sikep’ menjadi tajuk utama festival ini. Kegiatan ini diselengarakan atas kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Blora, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud, dan komunitas. Kegiatan ini diselenggarakan selama empat hari, mulai dari tanggal 19 – 22 September 2019.

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Direktur Sejarah, Dra. Triana Wulandari, M.Si mewakili Direktur Jenderal Kebudayaan pada Kamis malam, 19 September 2019 di Stadium Seni Budaya Tirtonadi, Kabupaten Blora. Dalam pembukaan juga turut hadir Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, M.Si. Dalam sambutannya Arief Rohman, mengatakan bahwa pemerintah kabupaten dan segenap masyarakat akan mendukung terus Blora sebagai Kota Sastra. Ini penting sebagai identitas Kabupaten Blora. Dalam acara ini juga dilakukan penyerahan hadiah kepada para pemenang Lomba Cipta Puisi dan Cerpen se-Jawa Tengah.

‘Banyak sekali potensi budaya Blora yang perlu digali dan promosikan. Blora juga punya gen sastra. Saya mendukung terus Blora sebagai Kota Sastra. Selain itu penting bagi kita saat ini, di tengah belenggu bencana yang mendera, kita kembali menyelami ajaran Sedulur Sikep yang selalu harmoni dengan alam.’ Kata Direktur Sejarah dalam sambutannya.

Acara pembukaan dimeriahkan oleh teater Wong Peniten yang menampilkan kisah Samin Surosentiko dalam melawan kolonialisme Belanda. Dalam teater tersebut Samin Surosantiko ditampilkan sebagai sosok yang diplomatis dalam melakukan protes terhadap sistem kolonialisme Belanda yang mengekang para petani. Ia enggan melakukan perlawanan fisik.

Rangkaian kegiatan Indonesiana di Kabupaten Blora mengusung berbagai agenda menarik. Pada tanggal 19 hingga 20 September diselenggarakan Workshop Sosiodrama yang diikuti oleh guru Bahasa Indonesia dan IPS se-Kabupaten Blora dan sekitarnya. Masih pada tanggal yang sama, dilakukan pembukaan (soft opening) Pameran Lelaku Samin yang digelar di Stadium Seni Budaya Tirtonadi.

Pada tanggal 20 September kegiatan dilanjutkan dengan acara Ngenger Samin. Ngenger Samin dilaksanakan di Sedulur Sikep Balongan, Desa Sumber, Kecamatan Kradenan. Dalam kegiatan ini para peserta tinggal di desa tersebut untuk mengikuti aktifitas warga Samin sehari-hari. Pada hari yang sama juga diselenggarakan Festival Tradisi lisan se –DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, Pagelaran Wayang Kulit, Workshop Pedalangan, Workshop Barongan, dan Pentas Barongan.

Puncak rangakaian Cerita dari Bora pada tanggal 22 September 2019 dengan diselenggarakannya Temu Ageng antara Sedulur Sikep yang berada di beberapa wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur yakni Blora, Kudus, Pati, dan Bojonegoro. Temu Ageng diselenggarakan Pendopo Sedulur Sikep Blimbing, Sambongrejo, Blora. Temu Ageng ini menjadi momen yang sangat bersejarah bagi Sedulur Sikep, setelah hampir seratus tahun saat Samin Surosentiko diasingkan ke Sawah Lunto oleh Belanda, Tutur Dra. Sri Hartini, M.Si, Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Acara Temu Ageng berlangsung di Pendopo Sedulur Sikep Blimbing, Sambongrejo, Blora

Temu Ageng ini tidak hanya mempertemukan para tokoh Sedulur Sikep, tapi juga beberapa elemen seperti pemuda, remaja, dan perempuan. Temu Ageng digelar dalam rangka mempererat silaturahmi dan mempertautkan ajaran Samin dan laku kehidupan bagi keturunan dan pengikut Sedulur Sikep yang tersebar di beberapa wilayah.

Dalam forum ini Sedulur Sikep Samin menyampaikan pemikiran dan pendapatnya masing-masing di sesi yang telah dibagi perkelompok dengan difasilitatori oleh Amrih Widodo. Mereka membincangkan beragam hal mengenai sejarah, ajaran dan relevansi Sikep dengan kondisi saat ini. Wakil Bupati Blora, Arief Rohman mengatakan bahwa, Sedulur Sikep Samin selama ini telah berkontribusi dalam pembangunan di wilayah masing-masing. Kami berharap peran ini dapat terus ditingkatkan.

Hasil dari pertemuan ini nantinya berupa rekaman video ataupun buku yang nantinya dapat disebarkan dan dapat dinikmati oleh masayarakat umum sehingga apa saja yang berkaitan dengan Sedulur Sikep terutama pemikiran mereka dapat diketahui oleh masayarakat luas. Dalam kesempatan ini juga dilakukan penyerahan sertifikat penetapan Sedulur Sikep Samin Blora sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Sertifikat diserahkan oleh Wakil Bupati Blora didampingi oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan kepada Pramugi.

Pada tahun 2019 ini menjadi kali kedua Pemerintah Kabupaten Blora, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berserta komunitas menggelar kegiatan Indonesiana. Indonesiana adalah platform bagi pendukungan kegiatan seni budaya di Indonesia yang bertujuan untuk membentuk tata kelola kegiatan seni budaya yang berkelanjutan, berjejaring, dan berkembang.

Kontributor: Dirga