KBN 2019 Padang Panjang Resmi Dibuka oleh Kak Hilmar Farid

0
592
Kak Fadly Amran (Walikota Padangpanjang), Kak Hilmar Farid (Dirjen Kebudayaan Kemendikbud), Kak Triana Wulandari (Direktur Sejarah) berswafoto pada saat pembukaan KBN 2019 di Bancah Laweh pada 27 Agustus 2019

PADANG PANJANG – Senin 26 Agustus 2019 menjadi hari yang bersejarah bagi kurang lebih 1000 Pramuka Penggalang se-Indonesia yang hadir di Lapangan Chatib Sulaiman, Bancah Laweh, Kota Padang Panjang, Provinsi Sumatra Barat. Dimana kegiatan Kemah Budaya Nasional (KBN) X secara resmi dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang dalam hal ini diwakili oleh Dirjen Kebudayaan, Kak Hilmar Farid.

Dalam sambutannya beliau mengingatkan bahwa KBN yang sudah digelar sebanyak 10 (sepuluh) kali ini, membuktikan betapa besar harapan akan peran penting generasi muda untuk membawa bangsa ini melangkah ke depan. Sehingga Pramuka menjadi wahana yang penting untuk mencetak generasi muda berkualitas tersebut melalui berbagai bentuk kegiatannya. Dan tidak lupa beliau juga mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga almarhumah Rara (12 tahun), salah satu penari yang menjadi korban jatuhnya tiang sound system pada saat Gladi Resik pembukaan kemarin.

KBN X di Padang Panjang kali ini diikuti oleh Pramuka Penggalang dari 34 provinsi se Indonesia. Hadir dalam pembukaan Walikota Padang Panjang, Kak Fadly Amran; Wakil Gubernur Papua Barat, Kak Mohamad Lakotani; Wakil Ketua Kwartir Nasional Bidang Bina Muda, Kak Supriyadi; dan Direktur Sejarah, Kak Triana Wulandari. Kegiatan ini akan berlangsung hingga 30 Agustus 2019 mendatang.

Suasana Pembukaan KBN 2019 dari atas tribun
Defile peserta KBN 2019 memasuki lapangan Chatib Sulaeman, Bancah Laweh
Tarian penyambutan tamu VIP pada pembukaan KBN 2019

Upacara pembukaan diawali dengan defile seluruh peserta kegiatan yang diiringi oleh Si Rimau (fauna khas Sumatra Barat) yang menjadi maskot kegiatan. Di akhir acara ditampilkan atraksi budaya yang meliputi formasi tari menggunakan properti berupa payung, nyiru, dan piring. Pertunjukkan tersebut melibatkan 2.200 siswa Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), sehingga memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) untuk pertunjukkan budaya dengan jumlah penari terbanyak. Atraksi budaya tersebut menggambarkan sukacita dan kebersamaan sesuai dengan tujuan Kemah Budaya Nasional yang pesertanya berasal dari seluruh Indonesia. Dibawah sinar matahari yang menghangatkan di antara lembah Gunung Singgalang dan Merapi itu, optimisme masa depan bangsa yang lebih baik terefleksikan melalui kegiatan Kemah Budaya Nasional.

Kontributor: FRM