GSPI 2019: Pemuda adalah Part of Solution

0
1718
GSPI 2019

Kegiatan Gladian Sejarah Pemuda Indonesia(GSPI) dibuka secara resmi oleh Diputi Koordinasi Bidang Kebudayaan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nyoman Shuida. 4/4/19.

Pemukulan gong membuka kegiatan GSPI 2019 Oleh Nyoman Shuida.

Berlokasi di Gradhika Bakhti Praja, Komplek Kantor Gubernur, Jawa Tengah, Kota Semarang,  750 Peserta siap mengikuti kegiatan yang direncanakan akan dilaksakan pada 4-7 April 2019. Peserta kegiatan merupakan peserta Gabungan dari Seluruh Indonesia terdiri dari 135 Peserta dari 33 Provinsi dan 615 Peserta dari 35 Kabupaten/Kota se-Provinsi Jawa Tengah yang berusia 18-35 tahun. Melalui metode live in ditengah masyarakat guna mendalami arti penting keberagaman dalam berbangsa.

Pembangunan jiwa bangsa Indonesia adalah modal penting pembangunan menciptakan manusia Indonesia yang modern dan siap bersaing dengan negara lain sekaligus menjadi manusia Indonesia yang memahami akar jati dirinya. Maka perlu diadakan suatu wadah dalam upaya pelatihan yang dilakukan dengan berbagaimacam cara.

Direktur Sejarah dalam memberikan Paparan UU Pemajuan Kebudayaan kepada Peserta GSPI 2019

Gladian Sejarah Pemuda Indonesia (GSPI) adalah ajang latihan bagi pemuda Indonesia guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kekompakan dan kemampuan bagi pemuda dalam bidang kesejarahan baik berupa nilai maupun benda-benda peninggalan sejarahnya.

Suana Pembukaan GSPI 2019

Sehingga kegiatan ini diharapkan dapat memberi wadah bagi para pemuda untuk saling bertukar pikiran, pengalaman, ide dan wawasan dalam pembangunan bangsa. dengan memberikan pengalaman secara langsung di masyarakat dalam menghargai keberagaman, toleransi dan kebersamaan. sehingga dapat membentuk pemuda Indonesia yang memahami sejarah bangsanya, berjiwa nasionalis, dan cinta budaya.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Asisten III Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sarwo Pramana, saat menerima seluruh peserta dalam acara pembukaan. Mengharapkan kepada Peserta  yang merupakan generasi muda agar nantinya “Pemuda Genersai Penerus Bangsa harus jadi Part of Solution, bukan Part of Problem, berbasis semangat bela negara, pemuda  harus bertindak memberikan solusi dari berbagai permasalahan di negeri ini”.

(IAF)