Finalisasi Buku Sejarah Bencana Gempa di Sumatera

0
1081

Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 26-28 Oktober 2016 mengadakan kegiatan Finalisasi Buku Sejarah Bencana Gempa di Sumatera di Hotel Bumi Wiyata, Depok. Kegiatan ini dihadiri oleh undangan dari Direktorat Sejarah dan pihak luar seperti Danny Hilman dari LIPI, Syamsidik dari TDRMC Universitas Syiah Kuala, Danang W.J dari Universitas Bung Hatta, Zusneli Zubir dari BPNB Padang, dan Endjat Djaenuderadjat.

Danny Hilman merupakan salah satu penulis dari LIPI yang membahas gempabumi di Sumatera dari sudut pandang geologi. Menurut Danny gempa bumi yang terjadi di Sumatera terdiri dari gempa di darat dan gempa yang terjadi di laut. Gempa di darat disebabkan oleh patahan di bumi sedangankan gempa di laut disebabkan oleh lempengan yang menghujam dan bergerak. Masih menurut Danny meskipun penulisan sejarah bencana gempa ini menekanan kepada sisi masyarakat terutama kesejarahan tetapi unsur alam dan dampaknya tidak dapat dilepaskan.

Syamsidik dari TDRMCC Universitas Syiah Kuala, Aceh memaparkan bahwa sebelum adanya informasi yang modern seperti saat ini, masyarakat Aceh mencoba memahami gempa dengan beberapa legenda. Legenda menyebutkan bahwa posisi bumi berada di atas tanduk kerbau (pantai barat-selatan), atau di atas tanduk Sapi (pantai Utara-Timur Aceh) yang bila bergerak maka terjadilah gempa. Penjelasan mengenai Gempa dijelaskan dalam naskah Takbir Gempa yang menjelaskan tipe-tipe gempa menurut waktu terjadinya dan akibatnya. Data mengenai gempa baru dikumpulkan pada tahun 1976, terdapat setidaknya 684 kali gempa yang terjadi di Aceh dengan kedalaman 5 Mw yang terjadi di sekitar wilayah Aceh.

Danang W.J dari Universitas Bung Hatta, Padang, mengungkapkan berdasarkan data, gempa yang ada di Jambi lebih sedikit dibandingkan yang ada di Sumatera Barat. Penulisan Sejarah Bencana Gempa di Sumatera Barat dan Jambi dimulai dengan pembahasan kewilayahan secara umum. Pembahasan ini penting karena buku ini akan membahas aspek geografi dan sejarah kegempaan dari suatu daerah.

Sementara itu Zusneli Zubir menjelaskan bahwa buku sejarah bencana gempa di Bengkulu diawali dengan penjelasan secara umum keadaan wilayah Bengkulu. Bagian lain akan membahas mengenai ‘Bengkulu dari gempa ke gempa’ yang kemudian akan mengerucut ke kejadian gempa di wilayah yang lebih spesifik seperti Muko Muko sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih detil tentang kejadian gempa di Bengkulu.

finalisasi-gempa2
Penulis dan Editor Buku Sejarah Bencana Gempa di Sumatera