Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan selenggarakan Workshop Peningkatan Kapasitas Pelaku Budaya di Kawasan Candi Borobudur

0
453

Magelang – Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menyelenggarakan tiga kegiatan pelatihan, yaitu Workshop Tata Kelola Pagelaran, Workshop Seni Kriya, serta Bimbingan Teknis Pemandu Wisata Sejarah Kawasan Borobudur. Kegiatan diselenggarakan di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Wanurejo, Karanganyar dan Ngargogondo, Kab. Magelang pada tanggal 18 – 22 Oktober 2021. Kegiatan diikuti  130 peserta yang berasal dari 20 desa di sekitar Kawasan Candi Borobudur.

          Dalam sambutannya Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Bapak Judi Wahjudin S.S, M. Hum menyampaikan : “Direktorat Jenderal Kebudayan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendapat amanah untuk meningkatkan Tata Kelola di Kawasan Borobudur, baik Candi Borobudur sebagai Warisan Dunia maupun pemberdayaan masyarakat di sekitarnya. Tata Kelola ini tidak hanya bersifat fisik tetapi juga non fisik. Salah satunya adalah meningkatkan kompetensi masyarakat di Kawasan Candi Borobudur. Masyarakat merupakan bagian yang strategis dalam pemajuan kebudayaan, sehingga diperlukan penguatan kompetensi, akses dan peluang. Para peserta selain akan mendapatkan berbagai materi dari para nara sumber yang kompeten di bidang tata kelola pagelaran, praktisi di bidang UMKM berbasiskan kearifan lokal, serta para ahli di bidang warisan dunia dan pelestarian, juga akan diberi kesempatan untuk melakukan kunjungan dan praktek kerja. Dengan demikian tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga pengalaman serta praktek baik.

          Lingkup materi Workshop Tata Kelola Pagelaran  materi yang disampaikan berupa meliputi Metode Pengelolaan Pengetahuan, Materi Kurasi Festival, Materi Manajemen Festival, Materi Teknis Produksi Pagelaran, Materi Publikasi dan Dokumentasi, oleh Narasumber dibidangnya. Sementara itu materi Workshop Seni Kriya terkait dengan Candi Borobudur Sebagai Ide Penciptaan Seni Kriya dan Suvenir, Branding Merek dan Proudk UMKM, Inovasi Produk Untuk Meningkatkan Nilai Jual, Praktek Pengambilan Foto Produk, dan Digital Marketing diisi oleh Narasumber dibidangnya. Sedangkan pada kegiatan Bimtek Pemandu Wisata Sejarah Borobudur, peserta akan dibekali berbagai materi tentang kesejarahan, kepurbakalaan,  pelestarian, dan  tradisi masyarakat di Kawasan Borobudur, serta praktik pemanduan melalui ekskursi ke tempat sejarah di Borobudur dan kawasannya.

          Semua kegiatan dilaksanakan secara sinergi dengan Unit Pelaksana Teknis Balai Konservasi Borobudur, Balai Pelestarian Nilai Budaya DI Yogyakarta, Balai Pelestarian Cagar Budaya DI Yogyakarta, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, PT. Managemen Community Based Tourism (CBT) Nusantara, dan pemerhati atau tokoh budaya setempat.

          Harapannya kegiatan ini kedepannya dilaksanakan lebih masif, dan diselenggarakan sinergi yang melibatkan banyak pihak. Mudah-mudahan masyarakat di sekitar kawasan Borobudur dapat berpartisipasi dalam tata kelola dan pelestarian Borobudur, serta dapat menerima manfaat lebih dari keberadaan Candi Borobudur  sebagai Warisan Dunia.