BELAJAR BERSAMA MAESTRO TARI TOPENG

0
670

Seni Topeng di Nusantara sudah dikenal sejak lama, yaitu sejak zaman Kerajaan Gajayana (760 Masehi) di Kota Malang, Jawa Timur. Topeng pertama yang dibuat dikenal dengan istilah Puspo Sariro (bunga dari hati yang paling dalam) yang merupakan symbol pemujaan Raja Gajayana  terhadap arwah ayahnya, Dewa Sima. Topeng adalah salah satu property yang digunakan di dalam seni pertunjukan, baik tari maupun jenis seni pertunjukan lain di Indonesia. Topeng memiliki banyak keragaman dan gaya masing-masing yang tersebar di seluruh Indonesia, sebut saja Topeng Cirebon, Topeng Lengger Wonosobo, Topeng Banjar, dan masih banyak yang lainnya.

Pada tahun 2022, Program Belajar Bersama Maestro (BBM) memilih Tari Topeng sebagai Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) dengan maestro Didik Nini Thowok dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan, pengalaman, wawasan, keterampilan kepada para pelaku budaya muda yang sudah menggeluti kesenian tari untuk belajar bersama maestro Didik Nini Thowok yang sudah menekuni Seni Pertunjukan Tari Topeng berpuluh-puluh tahun, sehingga nantinya para pegiat budaya muda akan menjadi pelopor dalam pemajuan kesenian pertunjukan Tari Topeng.

Kegiatan BBM dengan OPK Tari Topeng dilaksanakan secara daring dan luring dengan bekerjasama dengan Komunitas Lima Gunung. Kegiatan daring berupa webinar  dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2022 dengan tema “TOPENG”. Untuk kegiatan luring dilaksanakan pada tanggal 18-24 Juni 2022 yang bertempat di Studio Mendut, Jl. Mayor Kusen No.8, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.

Peserta BBM Tari Topeng luring diikuti oleh 20 peserta. Para peserta tersebut merupakan pegiat seni tari muda yang berasal dari Kawasan Borobudur dan sekitarnya. Setiap hari, mulai tanggal 18-24 Juni 2022 para peserta digodok untuk berlatih dengan materi-materi yang telah disiapkan, diantaranya adalah, teknik berdiri dan berjalan dari beberapa bentuk tari topeng, teknik menghidupkan karakter topeng, latihan ekspresi melalui topeng hingga membuat koreografi tari topeng.

Menurut Eyang Didik, “Program BBM ini sangat penting, karena kita menanamkan pengertian, pemahaman dan kecintaan pada generasi muda terutama, tentang keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia.”