Salah satu komoditi penting yang dihasilkan oleh Indonesia dan menjadi salah satu faktor penentu berkembangnya perdagangan global adalah rempah-rempah. Tidak diketahui dengan pasti sejak kapan tepatnya rempah-rempah telah diperdagangkan dalam kegiatan perdagangan maritim yang melintasi berbagai batas negara dan juga benua. Namun bukti-bukti yang ada menyatakan bahwa paling tidak cengkeh telah digunakan sebagai salah satu bahan untuk mengawetkan mumi di Mesir Kuno dan cengkeh serta pala sudah dikenal oleh masyarakat Yunani dan Romawi kuno.
Antara abad sebelas hingga enam belas Masehi, perdagangan rempah-rempah menjadi sumber kemakmuran bagi bebrapa negara Eropa yang wilayahnya berbatasan dengan Laut Mediterania. Sebegitu besarnya kemakmuran yang dibawa oleh perdagangan rempah-rempah sehingga dapat dikatakan bahwa rempah-rempah telah turut menyumbang bagi kemunculan negara-negara kota di Eropa dan memainkan peran yang menentukan dalam transisi dari masyarakat feodal ke masyarakat modern awal.
Sampai dengan abad ke enam belas dapat dikatakan rempah-rempah belum menjalankan peran yang menentukan dalam perkembangan sejarah Indonesia. Rempah-rempah memang diperdagangkan oleh beberapa kerajaan dan kekuatan politik lokal, namun perdagangan itu tidak mengakibatkan perubahan yang mendasar dalam dinamika masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Perubahan yang menentukan baru terjadi setelah kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia dengan tujuan utama untuk mencari daerah produksi rempah-rempah. Dalam perkembangannya bangsa-bangsa Eropa tersebut tidak hanya melakukan kegiatan perdagangan, tetapi juga melakukan kolonisasi dan bahkan membangun kekuatan politik.
Penjelasan di atas merupakan penggalan isi buku Jalur Rempah yang sedang disusun oleh Direktorat Sejarah. Mengusung Prof. Dr. Djoko Marihandono (UI), dan Dr. Bondan Kanumoyoso (UI) sebagai penulis serta Prof. Dr. Singgih Tri Sulistiyono (UNDIP) sebagai editor, buku ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang detil tentang perjalanan sejarah rempah di Indonesia yang menjadi komoditas utama perdagangan dunia pada masa lampau. Saat ini buku masih dalam tahap penulisan, diharapkan akhir tahun ini buku dapat dicetak dan diterbitkan.