BELAJAR BERSAMA MAESTRO (BBM) KETOPRAK

0
602

Salah satu seni pertunjukan yang sudah mulai hilang dan dilupakan di Indonesia adalah ketoprak. Ketoprak adalah kesenian rakyat yang menggabungkan antara unsur drama, tari, suara, musik, dan sastra yang berasal dari daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta yang lahir dari rakyat dan untuk rakyat itu sendiri. Kesenian ini muncul sekitar tahun 1922 pada masa Mangkunegaran. Pada awal perkembangannya, ketoprak diiringi oleh lesung dan alu. Kemudian pada perkembangan selanjutnya diiringi oleh gamelan. Seiring perkembangan zaman, Ketoprak memiliki berbagai macam jenis, seperti Ketoprak Ongkek, Ketoprak Barangan, Ketoprak Radio, Ketoprak Humor, dan masih banyak lagi yang lain.

Program Belajar Bersama Maestro (BBM), pada tahun 2022 memilih Ketoprak sebagai Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) dengan maestro Nano Asmorodono dengan tujuan untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan para pelaku kesenian ketoprak muda untuk belajar bersama maestro dalam hal ini adalah Nano Asmorodono yang sudah menggeluti seni pertunjukan ketoprak puluhan tahun, sehingga nantinya para pelaku kesenian muda tersebut dapat menjadi pelopor nantinya dalam pemajuan kesenian ketoprak.

Kegiatan BBM dengan OPK Ketoprak dilaksanakan secara daring dan luring dengan bekerjasama dengan Komunitas Lima Gunung. dilaksanakan secara daring dan luring dengan bekerjasama dengan Komunitas Lima Gunung. Kegiatan daring berupa webinar  dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2022 dengan tema “Perjalanan Ketoprak dari Masa ke Masa”. Untuk kegiatan luring dilaksanakan pada tanggal 18-24 Juni 2022 yang bertempat di Joglo Family Hotel Jl. Mayor Kusen No.8, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Mendut II, Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.

Peserta BBM ketoprak diikuti oleh 21 peserta. Para peserta merupakan para pegiat kesenian ketoprak yang berasal dari Kawasan Borobudur dan sekitarnya. Mulai dari tanggal 18-24 Juni 2022 para peserta dilatih dengan materi-materi dari maestro, seperti materi penyutradaraan, organisasi dan produksi ketoprak, casting dan reading, hingga belajar membuat suatu pementasan.

Menurut Mas Nano Asmorodono, “Kesenian Tradisi Ketoprak termasuk seni yang paling kreatif, apa yang terjadi di masyarakat dapat dijadikan bahan untuk ketoprak. Kenapa pelaku ketoprak melakukan kreatifitas? Agar bisa dicintai oleh masyarakat dan bisa mengikuti zaman. Makanya itu, kegiatan pembelajaran seperti Belajar Bersama Maestro diperlukan.”