Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman menggelar Festival Tari Kreasi Baru Remaja 2014 pada 14 sampai 18 Mei 2014 lalu di Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Kegiatan ini melibatkan sanggar-sanggar dari 34 provinsi di Indonesia.
Prof Kacung Marijan selaku Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemdikbud meresmikan secara langsung acara ini. “Festival ini memberikan tempat bagi upaya mengasah inspirasi kreatif yang bersifat positif, terutama bagi para remaja yang berpeluang untuk menuangkan aspirasi kemampuannya untuk di olah dalam pengembangan suatu kreativitas,” ujarnya.
Selain sebagai sarana pembinaan, pengembangan, dan sarana apresiasi, Festival Tari Kreasi Baru Remaja tahun 2014 diharapkan mampu menjadi ajang pertukaran pikiran dan berbagi pengalaman-pengalaman dari berbagai kebudayaan lokalnya. Prof Kacung menambahkan, kreativitas dalam sebuah karya merupakan proses untuk mengekspresikan dan mengembangkan sebuah karya-karya baru melalui kemampuan berpikir kreatif dan bereksplorasi.
Adapun untuk menetapkan pemenang kejuaraan pada Festival Nasional Tari Kreasi Baru Remaja Tahun 2014, dilakukan secara langsung oleh tim pengamat yang telah teruji kredibilitas, kapabilitas, dan kapasitas di bidang seni tari yang terdiri atas M. Miroto (ISI Yogyakarta), Eko Supriyanto (ISI Surakarta), Wiwiek Widiyastuti (Praktisi), I Made Sidia (Praktisi), dan Dwi As Setianingsih (Pengamat). Kategori yang akan diperebutkan yaitu 5 koreografi terbaik, 5 penata tari terbaik, 5 penari terbaik, 5 penata musik terbaik, 5 penata rias dan busana terbaik.
Galih Setiono
