Jakarta – Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, menyelenggarakan acara “Apresiasi Kemendikbud Bagi Prestasi Seni di Forum Internasional”, pada hari Senin, tanggal 4 Desember 2017 di Gedung Kesenian Jakarta. Pada acara ini ditampilkan seni tari dan paduan suara yang sudah berprestasi dan mendapatkan penghargaan di forum internasional.
Acara ini dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, Direktur Kesenian, Restu Gunawan dan Anggota Komisi X DPR yang juga Ketua Pengkajian MPR, Ruli Khairul Anwar, para pejabat dan staf dilingkungan Kemendikbud dan para undangan lainnya. Kelompok seni yang mendapat penghargaan yaitu, The Resonanz Children’s Choir, 78 Youth Choir, Grazia Vocalista, SMP Labschool Kebayoran dan Gema Citra Nusantara.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid menyampaikan bahwa “Kami bangga, inilah mereka-mereka yang selama ini bertarung di forum-forum internasional dan mendapatkan perhargaan. Prestasi ini sangat membanggakan, malam ini khusus kita selenggarakan acara ini, sebagai bentuk apresiasi dari kemendikbud atas apa yg sudah diraih. Selanjutnya perhatian semacam ini akan kita tingkatkan, dan kelompok yang berbasis sekolah bisa mendapat dukungan yang lebih kuat”.
Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menyampaikan bahwa “Luar biasa penampilan anak-anak jaman now, saya betul-betul terperangah, rasanya saya ingin menjadi anak seperti itu. Acara malam Apresiasi Prestasi Seni di Forum Internasional sekaligus pembukaan rapat pleno Kongres Kesenian Indonesia ketiga, selamat datang para peserta kongres, semoga lebih menghasilkan rekomendasi dan dapat digunakan dasar untuk peningkatan, pemajuan, pemeliharaan dan pelestarian serta promosi dari kesenian nasional kita. Tahun ini pemerintah punya prestasi yang harus kita beri penghargaan, yaitu setelah 72 tahun merdeka kita baru saja menghasilkan undang-undang pemajuan kebudayaan. Jadi bisa dikatakan bahwa kebudayaan kita selama ini memang belum mendapatkan payung hukum yang kuat, untuk tumbuh berkembang menjadi sebuah budaya yang mewakili atau mencerminkan kebesaran bangsa kita. Oleh karena itu, dengan turunnya undang-undang nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan, marilah kita bersama-sama saling bahu-membahu semua elemen (pemerhati, pelaku, pencinta budaya), untuk memajukan budaya kita. Budaya adalah ruh, napas, detak jantung dari sebuah bangsa. Beradab tidaknya sebuah bangsa tergantung dari seberapa adiluhung budayanya. Kalau kita urai, berapa nilai-nilai keutamaan yang menjadi sasaran dari program pendidikan karakter dari penampilan tadi, kolaborasi, kebersamaan, kreativitas, inovasi, keberanian keluar dari pakem. Kita harus mengikhlaskan, mereka punya jamannya sendiri. Selama ini dunia seni dan olah raga selalu dianggap bukan profesi yang menjanjikan. Ada tiga hal yang selama ini kita abaikan: Etik, Estetik, dan Kinestetik. Marilah kita kembalikan pendidikan kita melalui pendidikan karakter. Saya mengajak kepada para seniman untuk turun dari menara gading ”.(PED)