Peresmian Laboratorium Seni dan Film di SMA Negeri 1 Cirebon

0
1830

CIREBON– Kehadiran laboratorium seni dan film di SMAN 1 Cirebon yang diberi nama Cakra Buana diharapkan dapat memotivasi dan menambah kreativitas serta inovasi bagi peserta didik maupun para seniman yang ada di Kota Cirebon.

Sabtu (22/4) pekan kemarin, laboratorium tersebut diresmikan oleh  Direktur Kesenian Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI Restu Gunawan “Sekali lagi kami berharap dengan adanya peresmian laboratorium seni dan film ini dapat lebih berinovasi dan lebih berkreativitas  lagi.

Ditanya soal siapa saja yang boleh memanfaatkan laboratorium seni dan film itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cirebon, tentunya adalah warga SMAN 1 Cirebon, terutama peserta didik. Namun imbuh Nendi, tidak menutup kemungkinan jika ada dari sekolah lain yang berkolaborasi dengan seni yang ada di SMAN 1 Cirebon, maka pihaknya mempersilahkan.

“Tentunya dengan melihat kapasitas dan fasilitas yang ada. Sehingga kami harapkan bukan hanya SMAN 1 Cirebon yang memanfaatkan, tentunya para seniman yang ada di Kota Cirebon. Sehingga kegiatan laboratorium ini bisa berjalan lebih maksimal lagi,” terangnya.

Sementara itu dalam peresmian tersebut turut dihadiri Direktur Kesenian Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI Dr Restu Gunawan MHum, Kasubdit Program Ditjen Kesenian Kemendikbud RI Kuat Prihatin, Konsultan Ditjen Kesenian Kemendikbud RI Rangga dan Angga, dan Kepala SMAN 1 Cirebon Drs Nendi MPd,

Dalam kesempatan itu, Sekertaris daerah dalam sambutan tertulisnya mengungkapkan, mengenal, mengetahui, memahami dan mempraktikkan seni dan budaya sudah menjadi keharusan generasi muda khususnya di kalangan pelajar. “Karena daerah kita kaya akan keanekaragaman tradisi seni dan budaya yang syarat dengan kearifan lokal,” terangnya.

Namun jika hal itu tidak ditanamkan dan dilestarikan di kalangan pelajar, imbuhnya, sudah tentu akan menurunkan kecintaan terhadap seni dan budaya itu sendiri. “Yang diakibatkan kuatnya pengaruh seni budaya yang semakin modern, yang dibawa oleh kuatnya arus teknologi informasi dan komunikasi,” tururnya.

Diakuinya, kuatnya arus teknologi informasi dan teknologi tersebut bukan hanya terjadi di perkotaan, namun telah merambah ke pelosok desa. Hal itu kata dia, menandakan bahwa teknologi informasi dan komunikasi sudah bergerak tanpa batas. Olehnya sebagai pendidik sudah menjadi tugasnya untuk mengambil peran mengimbangi pesatnya teknologi informasi dan komunikasi saat ini.

“Olehnya itu, keberadaan laboratorium seni budaya dan film telah menjadi arah yang tepat dalam menggerakkan pelajar SMAN 1 Cirebon untuk selalu mencintai seni dan budaya serta keterampilan perfilman. Mudah-mudahan fasilitas yang telah terbangun ini benar-benar memberi suatu perubahan bagi pelajar di SMAN 1 Cirebon ini, dan Kota Cirebon maupun Jawa Barat. Artinya mereka mampu menjadi pelopor untuk melestarikan seni dan budaya.