Di tengah suasana pandemi, aktor harus menemukan ruang alternatif dalam menunjukkan kreativitasnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan yakni dengan menggunakan media audio-visual yang diunggah secara virtual. Di zaman modern ini, kehadiran aktor tidak hanya dapat dinikmati secara langsung di depan khalayak, namun juga melalui media seperti televisi, komputer terlebih handphone. Bentuk kreativitas seperti ini diharapkan dapat mewadahi kontinuitas dalam berkarya.
Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan berupaya untuk menjaga iklim kreatif seniman teater dengan menyelenggarakan kegiatan JEJAK VIRTUAL AKTOR 2020. Terdiri dari 3 Kategori Pertunjukan, dengan total 600 peserta pendaftar, yang disaring menjadi 250 peserta di tahap I dan 50 finalis di tahap ke II.
Berdasarkan berita acara hari Jumat tanggal 14 Agustus 2020, dengan tim kurator terdiri dari:
1. Nano Riantiarno (Seniman dan Pendiri Teater Koma);
2. Heri Lentho Prasetyo (Seniman/Pendiri Dewan Kesenian Jawa Timur);
3. Mahatma Muhammad (Sutradara teater dan Praktisi Seni Pertunjukan);
4. Luna Kharisma (Sutradara dan aktor teater);
5. Koes Yuliadi (Pengajar Jurusan Teater ISI Yogyakarta dan Praktisi Film)
telah menetapkan 20 Peserta Terbaik Jejak Virtual Aktor 2020. Keputusan ini bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
Selamat kepada 20 karya terbaik Jejak Virtual Aktor 2020 dan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam kegiatan jejak Virtual Aktor 2020. Semoga semangat untuk terus berkarya tetap terjaga, dari kita, oleh kita, untuk Indonesia Maju.