Jakarta-Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbud menyelenggarakan kegiatan seni multi media bertajuk Instrumenta 2018: Sandbox. Festival yang diikuti oleh seniman multi media dari Indonesia dan manca Negara ini dibuka dan diresmikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid pada hari Minggu, 11 November 2018 di halaman utama Galeri Nasional Indonesia.
Instrumenta 2018: Sandbox diproyeksikan sebagai kegiatan yang berorientasi pada edukasi dan mediasi seluasnya tentang perkembangan seni media, di mana pemanfaatan teknologi dalam dunia seni juga semakin luas. “Judul Sandbox (bak pasir) diadopsi dari genre permainan digital, yang merupakan metafora dari aktivitas bermain bebas dan terbuka,” kata Agung Hujatnikajennong, Direktur Artistik dari Instrumenta 2018: Sandbox.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program dukungan sesuai dengan amanat Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan. Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid mengatakan “Adalah tugas pemerintah untuk terus mendukung dan melindungi berbagai jenis ekspresi seni, tak terkecuali seni media”. Sementara bagi Direktur Kesenian, Dr. Restu Gunawan, M.Hum, penyelenggaraan festival ini berangkat dari besarnya antusiasme para pelaku, penyelenggara, hingga masyarakat terhadap eksplorasi kesenian yang berbasis teknologi.
Dua puluh sembilan karya seni multi media yang menggunakan teknologi virtual reality, game digital, arcade game, internet, kecerdasan buatan (artificial intelligence), instalasi, foto, video, pemrograman komputer, robot, cahaya, sensor elektronik, perangkat kinetik, bunyi-bunyian, hingga permainan tradisional dipamerkan dalam even ini. Pengunjung bisa menikmati sekaligus ‘bermain’ dengan 29 karya seni media yang dipamerkan. Kegiatan yang direncanakan sebagai kegiatan tahunan ini digelar hingga tanggal 30 November mendatang di gedung B, C, dan D, Galeri Nasional Indonesia.(PED)