Pendukungan Pergelaran Seni Pada Acara Rembuknas Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun 2018.

0
1450

Jakarta – Sebuah acara tanpa adanya pergelaran seni terasa kurang hidup, karena kesenian dapat mencairkan suasana agar tidak terlihat kaku. Hal itupun yang terlihat pada Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2018 di Pusdiklat Pegawai Kemdikbud pada 5 Februari sampai 7 Februari 2018. Grup kesenian binaan Direktorat Kesenian mendapat kehormatan untuk mengisi acara itu.

Pergelaran seni yang tampil untuk mengisi acara tersebut datang dari seni tari dan musik, antara lain tari Mancak Silat, tari Tudung Chetok, Musik Karawitan dari SDN 2 Tambak Mulyo Kebumen, Band Deru Musik, dan Band D’Empire.

Tari Tudung Cethok dan Mancak Silat tampil di hari pertama sebelum arahan teknis Menteri Pendidikan dan kebudayaan, Muhadjir Effendi. Tari Tudung Chetok sendiri menceritakan keceriaan anak-anak betawi tempo dulu, ketika sawah masih terhampar disebagian besar wilayah Betawi dan saat orang tua menggarap sawah merekapun berkumpul untuk bermain, menari, dan menyanyi. Tari Tudung Cethok merupakan tari kreasi dari betawi yang mengkolaborasikan unsur seni tari, seni peran dan seni suara.

‘’Alam Takambang Jadi Guru’’, begitulah filosofi yang selalu dipakai dalam Pencak Silat yang menjadi salah satu warisan budaya nusantara. Suatu Seni bela diri tradisional kebanggaan Indonesia, banyak belajar dari kekayaan alam yang luas terbentang. Seperti Silat Tuo di Nagari Pariangan, Sumatera Barat yang mengadopsi gerak harimau, buaya, dan kucing. Kesadaran rasa dan pikiran dipadu dengan keindahan bunga (Mancak) dalam warna silat menjadikannya tampak berbeda dengan ilmu bela diri yang ada di Negara manapun. Ada peribahasa, ‘’Musuh tidak dicari, Kalau datang kami takkan lari’’, yang mengandung arti janganlah mencari musuh, namun jika ada musuh tidak perlu lari. Pencak Silat bela diri dengan permainan konsentrasi tinggi, dia menjadi pemersatu nusantara, mengharumkan bangsa dan menjadi identitas Indonesia.

Sanggar Sri Budaya saat menampilkan tari Tudung Cethok pada Rembuknas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2018 di Pusdiklat Pegawai Kemdikbud, Depok, Jawa Barat (Senin, 05/02/2017).
Grup Tabusai Dance menampilkan Mancak Silat pada Rembuknas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2018 di Pusdiklat Pegawai Kemdikbud, Depok, Jawa Barat (Senin, 05/02/2018).

Ada apa di Rembuknas Tahun 2018, Hari Kedua?
Suasana Rembuknas hari kedua berbeda dengan hari sebelumnya, hal ini dikarenakan sosok yang dikagumi masyarakat yaitu Presiden RI Joko Widodo hadir untuk mengunjungi dan sekaligus membuka pameran Rembuknas Tahun 2018. Tampak terlihat ribuan siswa-siswi, peserta Rembuknas, serta pengunjung pameran tumpah ruah menyambut orang nomor satu di Indonesia itu. Hal itu juga dirasakan oleh siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri 2 Tambak Mulyo saat menjadi salah satu sekolah yang tampil dalam pameran Rembuknas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2018. Meskipun menunggu dari pagi, tidak menyurutkan mereka untuk tetap tampil di depan Presiden RI, dan disela-sela waktu menunggu siswa-siswi mengisinya dengan membaca buku.

Sekolah yang dekat dengan Pantai Suwuk ini, merupakan salah satu penerima fasilitasi sarana kesenian tahun 2017. Semenjak mendapatkan bantuan, siswa-siswi mulai giat berlatih karawitan hingga memperoleh juara pertama Lomba Karawitan Tingkat SD se-Kabupaten Kebumen dalam Hari Ulang Tahun Kabupaten Kebumen.

Setelah memberikan sambutan dan membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) Tahun 2018, Presiden Joko Widodo membuka pameran RNPK ditengah guyuran hujan dan disambut dengan antusias oleh pengunjung pameran. Ia menghampiri anak-anak SDN 2 Tambak Mulyo yang sedang membawakan lagu Menthok-Menthok serta menyalami salah satu siswi. Anak-anak SDN Tambak Mulyo terlihat gembira dan senang. ‘’Perasaannya senang, deg-deg’an, dan ngga menyangka bisa bersalaman dengan presiden’’, tutur salah satu siswi.

“Anak-anak senang dan gembira, mimpi mereka menjadi kenyataan bisa bersalaman dan disaksikan oleh Presiden, tidak semua anak Indonesia mengalami dan bisa bertemu dengan Presiden RI’’, kata Kepala Sekolah SDN 2 Tambak Mulyo Suharti.

Siswa-Siswi tampak sedang membaca buku disela-sela menunggu kedatangan Presiden RI, Joko Widodo, (Selasa, 06/02/2018).
Presiden Jokowi menyalami salah satu siswi SDN 2 Tambak Mulyo saat pembukaan pameran Rembuknas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2018, (Selasa, 06/02/2018). 

Suasana Hari Terakhir Rembuknas Tahun 2018!!
Pada rabu pagi saat cuaca sedang mendung, terlihat ratusan anak-anak sekolah mendatangi Pusdiklat Pegawai Kemdikbud, dikarenakan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla telah hadir dalam acara Rembuknas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2018. Setelah selesai mengisi sesi inspirasi kepada peserta Rembuknas, JK sapaan akrabnya memasuki area pameran diiringi musik dari musisi jalanan. Meskipun ia tidak menghampiri stand musisi jalanan, tidak menyurutkan Band Deru Musik untuk menghibur pengunjung pameran.

Deru Musik adalah band dari musisi jalanan yang ikut dalam program Pentas Ekspresi Seniman Jalanan Tahun 2017. Band yang berada di bawah naungan Institut Musik Jalanan (IMJ) ini, membawakan beberapa lagu, diantaranya Senja di Kaimana yang merupakan lagu kenangan Jusuf Kalla, Ana’ Mali’e, Di bawah Tiang Bendera, Penjaga Cinta, Aku yang Tersakiti, Kenangan Terindah yang merupakan permintaan dari Mendikbud, dan Cinta Tak Sempurna.

 

Siang harinya, D’Empire band tampil menghibur para pengunjung pameran dengan membawakan beberapa lagu diantaranya Akad, Lebih Indah, Thinking of Loud, Perfect Tonight, dan Cintaku yang berduet dengan Deru Musik. Para pengunjung pun menikmati tiap alunan lagu yang dibawakan. D’Empire adalah band yang personilnya terdiri dari individu ABK (Special Needs). Tiga dari mereka penyandang Autist, yaitu Junes pada vokal, Nanda pada bass, dan Zepha pada keyboard, sedangkan Ponco (Drummer) penyandang ADHD. Dengan keterbatasan yang dimiliki, mereka tidak terlihat malu melainkan rasa senang dan percaya diri. ‘’Anak-anak senang diberikan wadah dan kesempatan untuk bisa ikut diacara resmi pemerintahan, diberi panggung, dan bisa disetarakan dengan anak-anak lain’’, ucap Manager D’Empire Band.

Band Deru Musik Menyanyikan Lagu Senja Di Kaimana Saat Mengiringi Kedatangan Jusuf Kalla.
D’Empire Band Membawakan Lagu Akad pada Pameran Rembuknas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2018, Rabu (07/02/2018).

‘’Kami ingin memberi semangat, motivasi, inspirasi bagi para Disabilitas, bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk berkarya. Kami membutuhkan dukungan dari banyak pihak untuk bisa menjadi contoh bagi Disabilitas lainnya agar tidak putus asa’’, tutupnya. Tidak hanya pergelaran kesenian, dalam pameran tersebut juga terdapat pameran buku, kain tradisional, keris, dan tradisi kebudayaan Indonesia lainnya binaan Direktorat Jenderal Kebudayaan. (DK)