Salah satu perajin batik di Dukuh Sendang, Bukuran, Kalijambe, Sragen mengaku bahwa minat masyarakat akan kerajinan batik saat ini mulai berkurang. Menurut Tukinah, hal itu merupakan imbas dari kurangnya pengetahuan generasi muda dalam mendalami industri batik. Padahal pada masa ini, perajin batik sangat dibutuhkan oleh industri batik, terutama batik klasik atau batik tulis.
“Kalau jaman dulu para perajin batik yang mencari kerjaan untuk mbathik, Sekarang sudah berubah. Banyak sekali juragan bathik yang mencari perajin batik ke desa-desa. Sangat sulit sekali yang masih bisa,” kata Tukinah saat memberi pengarahan Learning batik YGC, Minggu (8/1/2017).
Menurut pengakuannya, perajin batik telah belajar membatik sejak mereka masih kecil dan dilakukan secara terus menerus. Hal inilah yang dapat menjadi potensi besar bagi generasi muda untuk dikembangkan dan dilestarikan.
Dalam rangka mengenalkan kerajinan batik di lingkungan Situs Sangiran, Young Guardian Club (YGC) Sangiran mengadakan kegiatan Learning Batik di Dukuh Sendang. Kegiatan ini bertujuan untuk kepada generasi muda Sangiran agar lebih mengenal potensi budaya yang berada di sekitarnya. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan beragamnya kegiatan konservasi budaya masyarakat di sekitar Museum Sangiran.
Kegiatan ini diakui oleh para peserta sangat bermanfaat karena dapat menambah pengalaman mereka dalam mempelajari praktik kerajinan batik. Kegiatan membatik yang selama ini mereka lihat hanya dilakukan oleh generasi tua, ternyata sangat menyenangkan untuk dilakukan karena dapat melatih imajinasi dan keterampilan tangan. (Athur)