Situs Sangiran menyimpan kekayaan luar biasa, bukan hanya dari sisi kandungan arkeologisnya tetapi juga dari budaya serta aktivitas masyarakatnya. Tidak diragukan lagi, sisi ilmu pengetahuan dari penemuan fosil yang sudah dikaji para pakar. Namun, tidak kalah penting adalah mengenai masyarakat yang tinggal di wilayah situs, yang notabene pendukung utama pelestarian situs.
Bagi kebanyakan orang, tempurung kelapa mungkin tidak berguna. Namun bagi para pengrajin, tempurung kelapa justru dimanfaatkan untuk kerajinan. Di Dukuh Sendang, Desa Bukuran, Kalijambe, Sragen terdapat home industry kerajinan batok yang menyerap cukup banyak tenaga kerja. Dalam upaya survival of the fittest, sebagian masyarakat Dusun Sendang menggeluti usaha pembuatan kancing baju dari tempurung kelapa atau yang biasa disebut benik batok dan produksi arang. Sisi kreatif masyarakat terlihat dari dimanfaatkannya tempurung kelapa menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual. Batok kelapa oleh masyarakat Sangiran diubah menjadi kerajinan kancing baju. Sisa tempurung yang tidak terpakai juga dimanfaatkan untuk arang, pemasarannya telah sampai ke sejumlah kota diantaranya Pekalongan. (Duwiningsih)