BPSMP Sangiran memiliki program-program yang ditujukan untuk memaksimalkan kualitas pelindungan situs yang selaras dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya yang meliputi penyelamatan, pengamanan, zonasi dan pemeliharaan cagar budaya berupa situs, fosil dan artefak. Untuk merealisasikan hal tersebut ditempuh dengan perencanaan program dan kegiatan diantaranya adalah kajian analisis unsur kimia fosil.
Beberapa informasi yang dapat diinterpretasi dari kajian ini adalah data-data teknis hasil analisis laboratorium terhadap fosil-fosil yang tersebar di Situs Sangiran. Data-data ini diharapkan dapat menjadi data penunjang/pelengkap untuk melaksanakan pengembangan kegiatan kajian-kajian ilmiah dalam bidang penelitian arkeologis, geologis, paleontologi dan disiplin ilmu lain.
Dalam kajian ini perumusan masalah yang akan diangkat ialah:
- Apa saja komposisi unsur kimia fosil yang ada di Situs Sangiran
- Apa saja komposisi senyawa/ unsur kimia pada setiap lapisan tanah yang ada di Situs Sangiran.
Manfaat yang ingin diambil dari kajian ini adalah untuk mengetahui komposisi kimia fosil dan lapisan tanah yang ada di Situs Sangiran sehingga data yang diperoleh bisa menjadi panduan untuk mempelajari karakteristik material didalam menentukan pemilihan bahan konservan yang tepat guna menunjang kegiatan konservasi fosil.
Fosil merupakan salah satu kunci utama dari informasi tentang keberadaan masa purba. Situs Sangiran sebagai Situs Manusia Purba yang memiliki fosil manusia purba khususnya Homo Erectus terbesar di dunia merupakan objek warisan dunia yang sangat menarik untuk dipelajari dari berbagai disiplin ilmu. Lingkup kajian analisis unsur kimia fosil ini dibatasi hanya pada kegiatan analisis terhadap komposisi fosil dan lapisan tanah yang ditemukan secara insitu. Kegiatan ini akan dilakukan secara bertahap sehingga setiap fosil dan lapisan tanah di wilayah yang berbeda dalam Situs Sangiran ini dapat diperoleh data yang akurat. (Duwiningsih)