Sego Plontang khas Sragen. Ternyata ini maknanya !

0
1807

Cuaca lagi sering hujan ya teman-teman, biasanya kalau hujan gini jadi mudah lapar. Padahal tadi udah makan tapi masih terasa lapar. Nah kali ini admin mau bahas sesuatu yang berhubungan dengan makanan, eittss tapi jangan sampe ngiler yaa. Siapa tahu teman-teman di sini ada yang pernah mencicipi sebelumnya, yaps admin mau membahas Sego Plontang. Apa sih Sego Plontang itu, ada yang baru dengar istilah itu ?

Sego atau yang dalam bahasa Indonesia bermakna nasi. Sego plontang merupakan salah satu makanan khas Jawa. Makanan ini menjadi makanan khas Sragen, yang mana pada bulan November lalu juga ikut eksis di pameran Pasar Budaya Sangir. Lalu apa sih makna dari sego plontang ini ?

Sekilas kalau kita lihat dari bentuk wadahnya itu sangat unik ya teman-teman, bentuk wadahnya berbeda jika dibandingkan dengan makanan lainnya yang biasanya hanya dibungkus biasa saja. Untuk sego plontang ini ternyata dibuat menarik dengan wadah yang dibentuk menyerupai sebuah prahu dan bagian atasnya ditambahi janur. Ternyata bentuk seperti itu tak hanya agar terlihat menarik saja, namun mempunyai makna yaitu masyarakat Jawa yang sedang mengarungi bahtera kehidupan yang terus menerus sambil menata pikiran. Bentuknya yang menyerupai prahu dilambangkan bahwa sebagai manusia itu hidup mengikuti alur perjalanan yang sudah digariskan oleh Yang Masa Esa yang mana mudah saja untuk terpontang-panting mengikuti gelombang kehidupan.

Selain itu, wadahnya pun mempunyai tiga makna, yang pertama daun disebut pupus yang berarti dalam mengarungi bahtera kehidupan harus senantiasa berserah diri pada Yang Maha Esa, dan selalu tawakal kepada-Nya. Kedua, daun pisang berwarna hijau tua disebut ujungan. Ujungan dalam bahasa Jawa bermaknya penyerahan, yang dalam hal ini dimaksudkan bahwa seorang hamba harus menyerahkan diri (menghamba) kepada Tuhan Yang Esa. Yang ketiga daun yang kering disebut klaras,. Klaras berasal dari kata nglaras yang berarti santai, yang dalam hal ini dimaksudkan bahwa hidup itu haruslah dibawa santai, dan tidak perlu tergesa-gesa.

Makanan ini berisi beberapa macam jenis masakan, yaitu nasi uduk atau orang Jawa biasa menyebutnya sego gurih, suwiran ayam, kedelai hitam yang digoreng, ikan wader, peyek kacang tanah dan krupuk. Sego plontang selalu digunakan di setiap ritual-ritual Jawa seperti suroan yaitu ritual yang dilakukan masyarakat Jawa untuk berterimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kerukunan dan kekompakan dalam masyarakat dan juga memperingati adat istiadat setempat yang dilakukan pada bulan suro.

Namun seiring berjalannya waktu sego plontang juga digunakan masyarakat Sragen sebagai bancaan atau sedekah setelah ada yang melahirkan, meninggal, maupun orang yang mau menikah. Beda dengan wadah yang digunakan, untuk sedekah ini masyarakat biasa menggunakan cething atau wadah yang terbuat dari plastik dan nasinya pun dicampur dengan nasi biasa. Itu tadi makna dari sego plontang khas Sragen, gimana nih teman-teman apakah  tertarik untuk mencobanya ? (Nur Rahma Hapsari)