BPSMP Sangiran memiliki tugas utama untuk melakukan pelestarian terhadap Cagar Budaya, khususnya yang terkait dengan manusia purba beserta tinggalannya. Selain itu, ada sebuah tugas yang tak kalah pentingnya, yaitu untuk menyebarkan informasi tersebut pada masyarakat.
Pada tahun 2019 dan 2020, salah satu upaya menyebarkan informasi terkait dengan manusia purba beserta tinggalannya, dilakukan melalui Program Sangiran Masuk Sekolah atau dikenal dengan SMS. Program SMS ini menyasar generasi muda pada tingkat pendidikan SMA di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Tujuan penyelenggaraan Program SMS, seperti disampaikan Iwan Setiawan Bimas, S.S. selaku Pamong Ahli Muda menjelaskan “Sebagai upaya mendekatkan Cagar Budaya kepada generasi muda dalam hal ini peserta didik usia sekolah, sarana edukasi bagi masyarakat, dan sebagai bentuk kemitraan strategis antara BPSMP Sangiran dan institusi pendidikan dalam penyampaian pengetahuan prasejarah/pra aksara”.
Pada tahun 2019 yang lalu, merupakan tahun pertama pelaksanaan program ini dilakukan di 4 SMA di Propinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah. Untuk melaksanakan program ini bekerjasama dengan dinas terkait menjadi awal dari kerjasama sinergis BPSMP Sangiran. Hal ini merupakan hal pertama yang perlu dilakukan guna mensinergikan program dengan dinas terkait.
“Program SMS tahun 2019 menyasar SMA N 1 Kalasan pada tanggal 30 April 2019, SMA N 3 Semarang pada tanggal 30 Juli 2019, SMA N 1 Bae Kudus pada 15 Agustus 2019, dan terakhir SMA N 1 Slawi, 19 November 2019. Materi pada 3 sekolah pertama terkait dengan Situs Sangiran dengan berbagai buktinya dan di edisi pamungkas kami tambah dengan materi Situs Semedo untuk menambah pengetahuan siswa dan juga karena situs itu berada di sekitarnya serta memberi mereka kebanggaan akan keberadaan Situs Semedo yang pada akhirnya meningkatkan rasa memiliki dan rasa nasionalisme”, jelas Iwan.
Pada tahun 2020, program ini terkendala dengan pandemi Covid-19 sehingga perlu dimodifikasi. Jika pada tahun 2019 dengan metode luring maka pada tahun 2020 dilakukan dengan metode daring. Modifikasi Program SMS dengan metode daring melalui aplikasi Zoom Meeting sehingga memungkinkan menyebarkan informasi tentang Sangiran pada peserta didik. Pada program SMS tahun 2020 ini, memanfaatkan kemajuan teknologi, dengan menghadirkan narasumber yang berbagi pengetahuan pada peserta didik.
Program SMS tahun 2020 menyasar SMA Pradita Dirgantara pada hari Sabtu, 17 Oktober 2020. Pemilihan sekolah ini karena, “Penguasaan teknologi dan dukungan infrastruktur siswa-siswa menjadi kunci dalam pembelajaran jarak jauh di masa pandemi ini”, jelas Iwan Setiawan Bimas, S.S. selaku Pamong Budaya Ahli Muda.
Melalui Program SMS, BPSMP Sangiran mempersembahkan edukasi pada generasi muda sebagai penerus bangsa. Program SMS menjadi sebuah persembahan untuk negeri, persembahan kisah manusia purba dan tinggalannya bagi generasi muda. (Wiwit Hermanto)