Sangiran sebagai salah satu sumber informasi evolusi manusia purba sudah mendapat pengakuan dari UNESCO sejak tahun 1996. Sangiran bukan hanya menjadi informasi evolusi manusia purba saja tetapi mengalami evolusi lingkungan, budaya dan fauna. Hal ini membuat Kompas tertarik untuk meliput Sangiran untuk dimuat dengan tema perkembangan Homo erectus yang oleh sebagian besar orang dikenal sebagai Pithecanthrophus erectus. Untuk menggali data tersebut, Jumat 29 Januari 2016 Kompas mengirim dua orang stafnya yang membidangi desain grafis, Dicky dan Jendro untuk mendapatkan berbagai informasi tentang perkembangan Homo erectus yang ada di Sangiran.
Dicky yang merupakan orang Solo mengungkapkan tidak menyangka Sangiran sudah banyak berubah seperti ini tidak seperti saat didatanginya sewaktu sekolah SD. Dicky mengungkapkan maksud kedatangannya ke Sangiran untuk menggali informasi tentang perkembangan Pithecanthrophus erectus yang ada di Sangiran, informasi tersebut berupa peta temuan, temuan Pithecanthrophus erectus yang ada di Sangiran serta posisi Situs Sangiran saat ini. Dicky menambahkan bahwa kesemua informasi itu akan di suguhkan dalam bentuk grafis yang menarik sehingga memudahkan pembaca memahaminya. Bukan hanya bentuk tulisan saja tetapi grafis yang mampu memberi informasi yang singkat padat dan jelas kepada pembaca, sambung Dicky.
Setelah berhasil menggali informasi di BPSMP Sangiran kedua staf Kompas ini menyambangi Museum Klaster Bukuran untuk menggali informasi lebih lanjut. Di Museum Klaster Bukuran mereka mendapat berbagai display yang banyak berupa grafis beserta keterangannya.
Semua data yang diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi akan di pergunakan untuk menambah informasi berharga bagi tulisan grafis yang akan dihasilkan. (Wiwit Hermanto)