SALAH SATU YANG BARU, SITUS SEMEDO

0
5132

Situs Semedo merupakan situs manusia purba yang relatif baru ditemukan. Secara administratif situs ini terletak di Desa Semedo, kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Propensi Jawa Tengah. Situs ini mulai dikenal sejak tahun 2005, ketika beberapa orang penduduk Desa Semedo – Dakri, Duman, Sunardi, Anshori – menemukan fosil-fosil binatang vertebrata di kawasan hutan Semedo, kemudian LSM Gerbang Mataram mengekspos temuan fosil-fosil binatang vertebrata dari hutan Semedo ke media cetak dan elektronik. Selanjutnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal melaporkan temuan tersebut kepada Bupati Tegal, dan meminta kepada Balai Arkeologi Yogyakarta untuk melakukan penelitian. Mengingat temuan tersebut sangat penting dan dapat memberikan gambaran mengenai evolusi fauna dan lingkungan purba pada Kala Plestosen, khususnya di Kabupaten Tegal, maka Balai Arkeologi Yogyakarta segera melakukan peninjauan ke lokasi penemuan guna melakukan identifikasi temuan dan pengelolaan situs ke depannya.
Secara umum, hasil-hasil penelitian di Situs Semedo yang pernah dilakukan oleh BPSMP SANGIRAN dan Balai Arkeologi Yogyakarta hingga tahun 2013 antara lain :
a. Cakupan wilayah: distribusi lateral Situs Semedo mencakup wilayah sekitar 2,5 kilometer persegi, yang apabila dilakukan penelitian yang intensif lagi dapat mencakup wilayah yang lebih luas lagi.
b. Hasil pengamatan stratigrafi di daerah penelitian menunjukkan 2 komponen utama perlapisan batuan, yaitu lapisan tegalan yang secara intensif merupakan lapisan tanah hasil pelapukkan batuan dan batuan induk berupa lapisan pasir lateritik berwarna coklat kekuningan, keras, kompak.
c. Paleontologi: jenis-jenis fauna yang telah teridentifikasi meliputi Elephantidae (gajah purba), Bovidae (kerbau, sapi, banteng), Cervidae (sejenis rusa), Rhinoceros sp (badak), Suidae (babi), Hippopotamus sp (kuda nil), Canidae, Felidae, Hyaenidae, Chelonidae (penyu), Crocodilidae (buaya), dan Lamnidae (ikan hiu), kemudian sisa avertebrata meliputi phylum Ceolenterata, Echinodermata, dan moluska.
d. Arkeologi: telah ditemukan himpunan artefak litik di Situs Semedo berupa alat batu massif dan non-massif. Alat batu massif terdiri dari kapak penetak (chopping), kapak perimbas (chopper), kapak genggam (hand axe), batu berfaset (polyhedral), batu inti (core), dan batu pukul (percutor), sedangkan alat batu non-massif berupa alat serpih, serpih, serut, gurdi, serpihan non-intensional (analis: Indah Asikin Nurani, dan Sofwan Nurwidi). Bahan koral kersikan ini hanya ditemukan di Situs Semedo dan menjadi ciri utama situs ini, karena disitus-situs paleolitik yang lain belum pernah ditemukan bahan alat dari koral kersikan.
e. Paleoantropologi: telah ditemukan atap tengkorak Homo erectus dari awal Plestosen Tengah yang diperkirakan berumur 700.000 ribu tahun yang lalu, namun belum diketahui lokasi pengendapan aslinya.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dikatakan bahwa Situs Semedo adalah situs Kala Plestosen baru yang mampu menunjukkan potensi luar biasa bagi pemahaman evolusi lingkungan, fauna, manusia purba pada Kala Plestosen di Jawa.