Ruang Disabled, Alternatif Akses Wisata Penyandang Disabilitas Museum Sangiran

0
1860
Layar Monitor di Ruang Disabled yang menampilkan Virtual Museum Sangiran

Museum Sangiran sebagai salah satu daerah tujuan wisata minat khusus bagi masyarakat umum merupakan salah satu wujud pelayanan publik yang dibangun dan dikelola bersama antara pemerintah pusat (Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran) dan Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten). Sebagai bentuk pelayanan publik, Museum Sangiran berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan pelayanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi setiap warga negara. Kebutuhan tersebut termasuk pemenuhan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas untuk menikmati koleksi ruang pamer di Museum Sangiran. Aksesibilitas adalah kemudahan yang disediakan untuk penyandang disabilitas guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam memanfaatkan fasilitas yang disediakan.

Sesuai dengan amanat Undang-undang RI No. 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas, Pasal 16 yang menjelaskan Hak Kebudayaan dan Pariwisata untuk Penyandang Disabilitas meliputi hak :

  1. Memperoleh kesamaan dan kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan seni dan budaya;
  2. Memperoleh kesamaan kesempatan untuk melakukan kegiatan wisata, melakukan usaha pariwisata, menjadi pekerja pariwisata, dan/atau berperan dalam proses pembangunan pariwisata; dan
  3. Mendapatkan kemudahan untuk mengakses, perlakuan, dan akomodasi yang layak sesuai dengan kebutuhannya sebagai wisatawan.

Museum Sangiran dalam hal ini masih mengalami hambatan dalam mewujudkan kemudahan aksesibilitas dengan memenuhi aspek Ketersediaan fasilitas difabel di berbagai lokasi museum. Namun demikian, Museum Sangiran dalam hal ini berusaha mencoba untuk menjembatani kebutuhan akan informasi bagi penyandang disabilitas. Informasi penting di dalam Museum Sangiran yang sekiranya sulit terjangkau oleh penyandang disabilitas dapat dinikmati di Ruangan Disabled.

Interior dalam Ruang Disabled Museum Sangiran

Pada Ruang Disabled Museum Manusia Purba Klaster Sangiran, meski masih dalam tahap awal menyajikan pengalaman yang cukup menarik. Begitu memasuki ruangan kesan nyaman, bersih, dan modern akan langsung terasa. Luasan ruang yang tidak terlalu besar cukup namun ditata cukup apik dan efisien. Terdapat dua buah PC lengkap dengan layar sentuh yang menampilkan virtual museum Sangiran. Ornamen poster evolusi manusia purba dari Australopithecus hingga Homo sapiens dipajang mengelilingi ruangan. Poster evolusi manusia purba tersebut menunjukkan gambaran informasi inti dari keseluruhan cerita di Museum Manusia Purba sangiran.

Virtual Museum Sangiran yang ditampilkan pada layar monitor Ruang Disabled merupakan teknologi grafis yang memungkinkan pengunjung museum tidak harus berkeliling melihat setiap sudut ruang pamer untuk mendapatkan infromasi seisi Museum Sangiran. Pengunjung cukup melalui layar monitor touch screen untuk menjelajah seisi gedung Museum Sangiran lengkap dengan video penjelasan Manusia Purba dari peneliti Sangiran. Dengan cara penjelajahan informasi Museum Sangiran hanya melalui layar monitor ini dapat memudahkan bagi penyandang disabilitas untuk memperoleh informasi diseluruh ruang pamer Museum Sangiran.

Pelayanan penyandang disabilitas merupakan kewajiban kita semua. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan aksesibilitas bagi semua warga negara, termasuk penyandang disabilitas. Dengan berbagai keterbatasan, hambatan, serta kesulitan yang dimiliki, penyandang disabilitas dapat memiliki kesamaan hak dan kesempatan untuk mendapatkan informasi di kawasan wisata berbasis pendidikan ini. Ruang Disabled Museum Manusia Purba Klaster Krikilan diharapkan dapat memenuhi hak penyandang disabilitas untu mendapatkan kemudahan mengakses perlakuan yang layak sesuai dengan kebutuhannya sebagai wisatawan.

Meski demikian, Ruangan Disabled yang baru selesai dibangun pada ahir 2017 masih memiliki banyak kekurangan. Ruangan ini masih efektif untuk pemenuhan bagi penyandang disabilitas fisik, namun belum mencakup pemenuhan kebutuhan bagi penyandang disabilitas sensorik lainnya. Sehingga ke depan akan dikembangkan sesuai kebutuhan bagi semua penyandang disabilitas. Dengan adanya Ruang Disabled diharapkan dapat memenuhi kebutuhan Penyandang Disable untuk menikmati koleksi ruang pamer Museum Sangiran. (Athur Fitri; Metta Adityas)