Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO adalah badan non struktural pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang melakukan koordinasi untuk semua kegiatan UNESCO di Indonesia. Prof. Dr. Arief Rachman, M. Pd., Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO dalam sambutannya mengatakan bahwa acara ini merupakan ajang silaturahmi yang mempertemukan berbagai pihak terkait dengan UNESCO.
Agenda utama pada pertemuan ini adalah Laporan hasil sesi ke-39 Sidang Umum UNESCO dan Penguatan Peran Indonesia pada Executive Board 2017-2021 serta Rencana Strategis Program UNESCO.
Sektor Kebudayaan sebagai salah satu bagian program KNIU akan menyampaikan materi tentang Intangible Culture Heritage, World Heritage, 2005 Convention on the Protection and Promotion of the Diversity of Cultural Expression, CHEADSEA, dan lain-lain.
Dalam laporannya, Prof. Dr. T.A. Fauzi Soelaiman selaku Deputi Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO menyampaikan bahwa di tahun 2017, pemerintah Indonesia menyerahkan beberapa benda kepada UNESCO, salah satunya adalah replika tengkorak Sangiran 17 (S17), salah satu temuan fosil manusia purba terbaik dari Situs Sangiran. (ISB)
