Peserta Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Bidang Kebudayaan Tahun 2016 di Kota Surakarta pada hari Kamis 24 Maret 2016 mengunjungi Museum Manusia Purba Klaster Krikilan. Rombongan diterima dengan keramahan khas Sangiran dengan diterima langsung oleh Kepala BPSMP Sangiran, Sukronedi, S.Si, M.A. Dalam sambutannya, Sukronedi menyampaikan bahwa menjadi kehormatan menerima rombongan di Bumi Sangiran ini. Sangiran yang awalnya hanya sebuah wilayah tanpa arti saat ini dapat menjadi berarti bagi kemajuan kebudayaan nusantara dan bahkan menjadi pusat kajian manusia purba dunia. Rombongan dapat menyaksikannya dengan melihat koleksi yang dipamerkan di museum.
Dalam paparannya, Sukronedi menceritakan Sangiran dahulu, sekarang dan rencana ke depan. Sejarah Sangiran sangat panjang dan melibatkan berbagai pihak sehingga dapat menjadi Sangiran yang seperti saat ini. Sangiran pada awalnya di kenalkan oleh von Koenigwald kepada dunia ilmiah sebagai kajian evolusi manusia purba. Dalam penelitiannya Koenigwald merangkul Mbah Toto Marsono yang kala itu sebagai Lurah Krikilan sehingga penelitiannya di Sangiran berhasil. Setelah Indonesia merdeka, Mbah Toto melanjutkan usaha penelitian Koenigwald dengan mengumpulkan fosil-fosil temuan masyarakat di rumahnya yang saat ini menjadi Balai Desa Krikilan. Kemudian tahun 1984 dibuatkan museum kecil untuk menampung fosil-fosil dirumah Mbah Toto yang dengan berjalannya waktu bisa seperti sekarang. Semua ini merupakan kerja keras dan pelibatan masyarakat dalam kemajuan Museum Sangiran.
Museum Sangiran saat ini sudah dikembangkan dengan 4 museum klaster tambahan selain di Krikilan. Keempat museum klaster tersebut adalah Dayu, Ngebung, Bukuran dan Manyarejo dengan tema yang berbeda-beda. Ini menunjukkan keunikan Sangiran sebagai situs besar dunia yang mampu menambah pengetahuan tentang manusia purba. Pengembangan Sangiran akan terus berlanjut demi pengembangan kebudayaan.
Untuk menyaksikan “Kebesaran” Situs Sangiran, para peserta dipandu berkeliling museum. Di museum, rombongan menyaksikan dan membuktikan langsung tentang kejayaan dan kebesaran Sangiran dengan perjalanannya yang panjang nan berliku.
Dalam kesempatan ini, Irwan salah seorang peserta dari Museum Daerah Gorontalo mengatakan sangat bermanfaat berkunjung ke Sangiran. Dengan berkunjung kemari saya dapat mengambil pelajaran dan semoga dapat diterapkan di daerah. Perjalanan Sangiran sehingga menjadi museum sebesar ini merupakan perjalanan panjang dan saya di Gorontalo juga memulai suatu hal baru, mengembangkan museum disana. Ini menjadi pembelajaran berharga bagi saya untuk diterapkan di Gorontalo. Dia berjanji, pengalaman mengunjungi Sangiran menjadi pengalaman berharga dalam kelanjutan perjalanan memimpin Museum Daerah Gorontalo. (Wiwit Hermanto)