Cagar Budaya merupakan tinggalan masa lalu yang memiliki nilai penting guna menjelaskan sebuah kebesaran yang ada di masa lalu. Diperlukan berbagai upaya pelestarian akan tinggalan masa lalu dan itu merupakan tanggungjawab bersama, bukan hanya tanggungjawab pemerintah semata tetapi juga tanggungjawab masyarakat.
Situs Bringin merupakan salah satu situs prasejarah yang mulai dikenal setelah dilakukan pembangunan Waduk Pondok di Desa Dero, Bringin, Ngawi, Jawa Timur. Pembangunan waduk ini membuat tersingkapnya berbagai temuan fosil yang kemudian berita ini tersebarluas dan membuat peneliti datang untuk melakukan penelitian. “Awal mulanya masyarakat mengetahui ada fosil disekitarnya adalah setelah ada proyek pembuatan bendungan sekitar tahun 1990, kemudian ada peneliti datang dan memberi informasi”, ungkap Suparno selaku Kamituwo Desa Dero.
Situs Bringin meliputi areal di Desa Dero, Desa Krompol, dan Desa Legowetan terletak dalam wilayah Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Situs ini masih memerlukan perhatian dari berbagai pihak, penelitian yang pernah dilakukan masih sedikit sehingga masih banyak informasi yang perlu digali sebagai informasi bagi publik.
Selain itu, peran masyarakat untuk turut melestarikan sangat dibutuhkan, hal ini dapat diawali oleh aparat pemerintah desa. Suparno yang merupakan Kamituwo Desa Dero, “Dalam berbagai pertemuan di dusun, saya selalu menyampaikan agar warga turut berperan dalam pelestarian Situs Bringin”, tegas Suparno.
Penjelasan Suparno diamini oleh Ariyadi, “Kami selalu mengingatkan warga untuk turut berpartisipasi dalam pelestarian Situs Bringin, salah satunya dengan menjaga lingkungan sekitarnya”, jelas Ariyadi selaku Kepala Desa Dero.
Peran masyarakat dalam melestarikan Situs Bringin didorong oleh perangkat Desa Dero yang terus mendorong warga meninggalkan berbagai hal yang mengancam situs ini. “Setelah selesainya Waduk Pondok dan tragedi di lokasi penambangan, masyarakat meninggalkan pekerjaan penambangan pasir itu dan ini menjadi salah satu upaya pelestarian Situs Bringin, masyarakat mulai sadar bahwa mereka bisa berperan dalam melestarikan situs ini”, lanjut Suparno.
Kegiatan sosialisasi yang pernah dilakukan oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran menjadi salah satu sumber informasi tentang potensi yang dimiliki Situs Bringin. “Sosialisasi yang pernah dilakukan BPSMP Sangiran di Desa Dero beberapa waktu yang lalu, menjelaskan pada kami tentang Situs Bringin, desa kami termasuk didalam situs ini, membuat kami diajak untuk turut melestarikannya”, pungkas Ariyadi.
Pelestarian Cagar Budaya mengajak masyarakat untuk terlibat, di Desa Dero, Bringin, Ngawi, Jawa Timur, masyarakat dengan dorongan perangkat desanya berusaha berperan melestarikan Situs Bringin. Masyarakat sadar, ini merupakan titipan anak cucu yang harus dilestarikan guna memberi informasi bagi publik. (Wiwit Hermanto)