Kebudayaan nasional merupakan identitas bangsa yang sangat penting untuk menjaga nasionalisme, dan untuk mencapai hal tersebut, pemerintah melakukan segala upaya untuk menjaga agar kebudayaan bangsa tidak punah dan luntur. Benda Cagar Budaya memiliki arti penting bagi kebudayaan bangsa, khususnya untuk memupuk rasa kebangsaan nasional. Oleh sebab itu pemerintah wajib melestarikan benda Cagar Budaya sebagai warisan budaya bangsa Indonesia.
Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, selaku lembaga yang menaungi pelestarian Situs Sangiran sebagai Kawasan Cagar Budaya warisan dunia, selalu berusaha meningkatkan sumber daya manusia pendukungnya. Salah satunya dengan mengirimkan staf yang berkompeten di bidangnya untuk mengikuti diklat teknis pelestarian Cagar Budaya yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dipusatkan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemendikbud Jalan Raya Ciputat Km. 19 Bojongsari Depok.
Tujuan diklat dalam rangka meningkatkan kompetensi pegawai yang bertugas di bidang pelestarian Cagar Budaya. Materi pelatihan antara lain;
– Peluang dan tantangan ASN (Aparatur Sipil Negara) dan implikasinya terhadap peran Pusdiklat pegawai Kemendikbud
– Kode Etik Pelestarian Cagar Budaya
– Peraturan Perundang-undangan Cagar Budaya
– Mekanisme Registrasi Nasional
– Membangun Budaya Organisasi
– Eksplorasi dan Dokumentasi Cagar Budaya
– Pengembangan Cagar Budaya
– Pemanfaatan Cagar Budaya
– Pelindungan Cagar Budaya
– Studi Kasus Pelestarian Cagar Budaya
Materi pelatihan dimatangkan dengan visitasi ke Kota Kuno Banten atau yang biasa juga disebut Banten Lama, dan dilanjutkan seminar hasil orientasi lapangan. (Duwiningsih)
