Balai Pelestarian Situs Manusia purba Sangiran melalui satuan pengamanan, hari ini mendapat laporan dari masyarakat perihal penemuan fosil, Selasa (26/11).
Menindak lanjuti laporan tersebut, BPSMP sangiran menerjukan tim penyelamatan fosil untuk mendatangi lokasi serta mengidentifikasi keberadaan fosil dan melakukan penyelamatan lebih lanjut.
Pengakuan dari penemu fosil, Sukarjo, (57) pagi ini, ketika sedang menengok kebunnya dan melihat penampakan batu yang tidak biasa. Kebetulan kemarin malam hujan turun di lokasi tersebut dan menampakkan batu yang tidak biasa yang kemudian diidentifikasi berupa fosil.
Dalam kegiatan ekskavasi penyelamatan temuan fosil yang berada di Dukuh Blimbing, Desa Cangkol, Kecamatan Plupuh, Kab. Sragen tersebut, BPSMP Sangiran menerjunkan tim penyelamatan yang meliputi arkeolog, biolog dan tenaga teknis dari BPSMP Sangiran.
Sampai berita ini diturunkan, fosil temuan tersebut masih dalam proses penyelamatan mengingat fosil dalam keadaan rapuh serta rawan patah jika tidak ditangani dengan tepat.
Nikko, Ketua Tim Penyelamatan BPSMP Sangiran menjelaskan bahwa metode penyelamatan temuan tersebut sesuai dengan penggalian arkeologis. Sedangkan untuk mengeraskan fosil tersebut dilakukan pengerasan awal supaya fosil dapat utuh kemudian tim merencanakan penggunaan poliuretan untuk membungkus fosil.
“Berdasarkan hasil identifikasi, fosil tersebut merupakan bagian pelvis (tulang panggul) dari gajah purba yang berukuran kurang lebih 1,2m x 1m.” Ungkap Nikko. Saat ini tim masih berusaha untuk mengangkat fosil supaya dapat diselamatkan secara utuh. (Nikko S)