Pancasila, Sebuah Konsep Keberagaman Indonesia

0
1791

Pancasila merupakan sebuah konsep yang lahir dari sebuah kenyataan adanya keberagaman Indonesia yang terdiri dari berbagai macam etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan, dan golongan bersatu padu membentuk lndonesia. Melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila, setiap tanggal 1 Juni, pemerintah bersama dengan masyarakat akan memperingati hari lahir Pancasila sebagai dasar negara yang menjadi pemersatu dari Sabang sampai Merauke.
Pasca reformasi 1998, muncul banyak perbedaan pendapat tentang hari lahir Pancasila. Setidaknya ada tiga tanggal yang berkaitan dengan hari lahir Pancasila, yaitu tanggal 1 Juni 1945, tanggal 22 Juni 1945 dan tanggal 18 Agustus 1945. Akhirnya tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila dengan latar belakang pada tanggal tersebut kata Pancasila pertama kali diucapkan oleh Bung Karno di sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada 73 tahun lalu, tepatnya 1 Juni 1945, Sukarno berpidato menawarkan gagasan mengenai dasar negara Indonesia merdeka di hadapan sekitar 65 anggota sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK). Pada pidato tersebut, Sukarno memperkenalkan istilah Pancasila sebagai dasar negara. Kejadian itu berada di salah satu ruangan gedung yang kini dikenal sebagai Gedung Pancasila.
Pidato Sukarno itu adalah salah satu upaya menyatukan perdebatan yang muncul di antara para anggota BPUPKI mengenai dasar negara merdeka. Para peserta rapat berbeda pendapat antara golongan agamis dan nasionalis tentang Negara Indonesia merdeka. Sukarno menawarkan lima sila yang terdiri: Kebangsaan Indonesia; Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan; Mufakat atau Demokrasi; Kesejahteraan Sosial; dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Dalam pidatonya itu, Sukarno mengatakan bahwa, “Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi” katanya.
Peristiwa 73 tahun itu merupakan sebuah kerja keras para pendiri Negara Indonesia merdeka yang merupakan sebuah cita-cita luhur menyatukan Indonesia. “Bersatu, berbagi, beprestasi untuk negeri”. (Wiwit Hermanto)