Pameran Purbakala Luring di Nganjuk

0
653

Pameran Temporer yang mengambil tema “Jejak Prasejarah Jawadwipa di Museum Anjuk Ladang” resmi dibuka oleh Ir. Fadjar Judiono, M.Si. selaku Kepala Pariwisata, Pemuda, Olah Raga dan Kebudayaan Kabupaten Nganjuk pada hari Jumat, 23 Oktober 2020. Pada sambutannya, Fadjar berterima kasih pada para peserta yang berasal tidak hanya dari Nganjuk saja tetapi juga dari beberapa kota lain.
Selain dari BPSMP Sangiran, para peserta pameran berasal dari BPCB Jawa Timur, Museum Airlangga Kediri, Museum Balung Buto Bojonegoro, Pemda Tulungagung dan beberapa komunitas sejarah di Nganjuk. Para peserta membawa berbagai koleksi untuk dipamerkan dan diharap mampu memberikan penjelasan dan menambah wawasan pengunjung. Diharap pengunjung memiliki rasa kecintaan terhadap warisan masa lalu setelah melihat berbagai koleksi yang dipamerkan.
Fadjar mengungkap bahwa Nganjuk kaya akan Cagar Budaya, sejak masa prasejarah, klasik, kolonial, hingga masa kemerdekaan. “Kabupaten Nganjuk memiliki latar belakang sejarah yang sudah tua, sejak prasejarah dengan ditemukannya peninggalan masa lalu di beberapa wilayah. Di era klasik Nganjuk memiliki bukti beberapa peradaban, seperti ada bekas perkampungan kuno”, jelasnya.
Potensi itu harus diungkap dan disampaikan pada masyarakat melalui berbagai cara, salah satunya dengan pameran. Fadjar menambahkan bahwa Nganjuk juga, “Memiliki tinggalan masa kolonial hingga pra kemerdekaan dan kemerdekaan ada koleksi di sini”.
Dengan menghargai peninggalan masa lalu, akan mampu membuat langkah ke depan yang lebih baik. Menyaksikan tinggalan masa lalu akan menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk mengetahui, mengenal, sehingga memiliki rasa bangga. Melalui pameran ini diharap menjadi sebuah awal yang baik mengenalkan masyarakat akan peninggalan masa lalu.
Fadjar mengajak masyarakat untuk mengunjungi museum guna mengenal masa lalu sehingga mampu menambah wawasan. Paradigma museum saat ini memang untuk itu, menjadi pembelajaran sejarah masa lalu, sebagai bagian dari edukasi masyarakat, dan juga sebagai bahan penelitian. Dengan mengenal masa lalu, masyarakat akan mampu menghargai perjuangan yang telah dilakukan pendahulunya dan di masa sekarang dapat mengambil pengalaman masa lalu.
“Di museum kita dapat belajar sejarah dan mengambil hikmah”, pungkasnya. Semoga tujuan mulia ini mendapat jalannya, menjadikan masyarakat mengenal masa lalu guna menghargai masa kini dan mampu merajut masa depan yang lebih baik.