Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan mulai berbenah dan meningkatkan display untuk meningkatkan pemahaman pengunjung akan Sangiran. Hal ini diungkap oleh Iwan Setiawan Bimas, S.S. selaku Kasi Pemanfaatan BPSMP Sangiran pada acara Sinden Mentel yang taping (rekaman) pada hari Kamis 14 September 2017.
“Peningkatan kualitas display untuk Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan sedang dilakukan hingga saat ini. Jika bulan lalu museum seperti itu, bulan depan akan lain, tata pamer dan informasi akan lain untuk membuat museum dinamis”, ungkap Iwan.
Peningkatan kualitas display ini tidak hanya dilakukan di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan tetapi juga dilakukan di museum lainnya. “Tahun lalu peningkatan kualitas display dilakukan di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Ngebung dan Bukuran, tahun ini kita lakukan di Krikilan dan Dayu”, lanjut Iwan.
Kegiatan peningkatan display ini berdampak pada akses Ruang Pamer 1 dan 2 Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan ditutup dan pengunjung hanya bisa menyaksikan Ruang Pamer 3 saja. “Untuk mengurangi kekecewaan pengunjung itu, kami membuat pammeran sementara di Wahana Edukasi Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan ini”, jelas Iwan.
Pengunjung dapat menyaksikan beberapa koleksi yang dipamerkan guna mengekspos cerita tentang Sangiran. Kisah Sangiran di masa lalu diceritakan dengan koleksi fosil hewan yang dipamerkan seperti gajah dan buaya ditambah dengan kisah hidup Homo erectus dengan menampilkan replika tengkorak dan budaya yang mereka ciptakan. Selain itu disajikan juga parung rekonstruksi keluarga Homo erectus serta film yang menjelaskan berbagai hal tentang Sangiran.
Dengan peningkatan display ini diharap pengunjung tidak bosan berkunjung dan menemukan suasana baru pada kunjungan berikutnya ke museum. Museum yang dinamis mampu menangkap keinginan pengunjung yang haus akan informasi. (Wiwit Hermanto)
