Memasuki ruang pamer, pengunjung disuguhi suasana khas pedesaan Jawa dikala peneliti datang diawal tahun 1930-an. Gebyok yang menjadi pintu dari rumah Joglo yang merupakan rumah Tradisional Jawa menghiasi awal ruang pamer. Ketradisionalan khas Jawa terpancar di display ini seakan membawa pengunjung ke masa lalu dimana peneliti mulai bekerja meneliti Situs Sangiran dengan menggali segala potensinya.
Dengan gebyok beserta foto-foto para peneliti yang pernah menghiasi dunia penelitian di Bumi Sangiran, kisah perjalanan penelitian mereka, benda-benda tradisional yang membawa pengunjung kembali ke masa lalu dan kesemuanya itu ditambah dengan kehadiran layar touchscreen yang siap memberi berbagai informasinya. Semuanya ditata dengan nuansa tradisional yang penuh seni.
Pengunjung dimanjakan dengan suasana tradisional dengan balutan teknologi yang memanjakan pengunjung dengan segala informasinya. Ketradisionalan dari masa lalu yang berada ditengah-tengah modernitas masa kini yang siap dengan segala informasinya. Kolaborasi tradisional dan kekunoan dibalut dengan nuansa modern yang glamor tanpa meninggalkan nuansa etnik yang ada di Manyarejo. Kehidupan tradisional yang dirasakan para peneliti juga dapat dirasakan dengan nuansa tradisional dengan balutan teknologi dari sisi modern. Semua ini disuguhkan di awal ruang pamer Museum Lapangan Manyarejo. (Wiwit Hermanto)
Modernitas ditengah pedesaan bagian I
Modernitas ditengah pedesaan bagian II
Modernitas ditengah pedesaan bagian III
Modernitas ditengah pedesaan bagian IV
Modernitas ditengah pedesaan bagian V
Modernitas ditengah pedesaan bagian VI
Modernitas ditengah pedesaan bagian VII
Modernitas ditengah pedesaan bagian VIII
Modernitas ditengah pedesaan bagian IX
Modernitas ditengah pedesaan bagian X