Metode Signifikansi 2.0 dalam Kajian Koleksi Museum Purbakala Patiayam

0
1115

Kajian koleksi museum merupakan salah satu kegiatan yang perlu dilaksanakan sebuah museum untuk memberi berbagai informasi koleksi pada publik. Tujuan dari kajian koleksi adalah untuk meningkatkan potensi nilai, informasi koleksi untuk dikomunikasikan kepada masyarakat melalui peningkatan kualitas informasi dalam pembuatan label, grafis, penataan ruang yang baik agar masyarakat lebih mudah memahami informasinya.

Kajian koleksi ini memerlukan proses ilmiah yang panjang dengan metode-metode tertentu. Dalam Kajian Koleksi, Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran menggunakan metode Signifikansi 2.0 untuk menganalisa koleksi yang akan dikaji. Pada kesempatan dalam melakukan kajian koleksi Museum Purbakala Patiayam yang dilaksanakan selama 4 hari, tanggal 30 Mei hingga 2 Juni 2022, metode ini menjadi andalan dalam menganalisa koleksi.

Metode Significance 2.0 diperkenalkan Dewan Koleksi Australia untuk mengkaji nilai penting suatu koleksi. Metode Signifikansi 2.0 merupakan sebuah metode yang digunakan untuk menggali berbagai informasi dari sebuah koleksi. Metode ini akan memandu pengguna untuk menggali sebanyak mungkin informasi yang berhubungan dengan koleksi tersebut

Dengan penggalian informasi dari sebuah koleksi, dapat untuk memberi pemahaman dan penggambaran pada sebuah koleksi. Hasil dari pemahaman dan penggambaran koleksi ini adalah rekomendasi, apakah layak dipamerkan atau tidak.

Metode ini merupakan sebuah proses kajian pemaknaan yang dapat membantu menilai dan menentukan keputusan-keputusan penting. Keputusan penting dalam pengelolaan koleksi museum yang bermanfaat dalam memberi informasi bagi publik. Guna memberi informasi penting pada publik, metode ini memiliki 10 tahapan, yaitu:

Tahapan-tahapan dalam Significance 2.0 adalah sebagai berikut:

1) Collate atau menyusun beberapa dokumen yang terkait dan membandingkannya;

2) Research/Review adalah mencari dan meninjau sejarah dan asal usul dari objek yang akan diteliti;

3) Consult atau mencari informasi dari seseorang yang ahli dalam bidang koleksi tersebut;

4) Explore menyelidiki konteks dari objek atau koleksi;

5) Analyse atau menjelaskan struktur dan kondisi dari objek koleksi;

6) Compare atau membandingkan objek koleksi yang serupa dengan objek koleksi dari museum lain;

7) Identify atau mengidentifikasi objek koleksi contohnya seperti lokasi tempat penemuan objek tersebut;

8) Assess atau menilai objek koleksi;

9) Write atau menulis secara ringkas dan jelas mengenai pernyataan arti penting dari objek tersebut;

10) Action atau tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

Diharap dengan Metode Signifikansi 2.0, didapat kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan informasi koleksi dapat memberi informasi bagi masyarakat. Metode ilmiah dengan muara informasi bagi pengunjung museum dan juga dapat sebagai dasar penelitian selanjutnya. (Wiwit Hermanto)