Mereka Penemu Sebenarnya

0
845

Atmowidjojo

Sampai sebelum kemerdekaan Indonesia, para peneliti asing sering kali tidak dapat menemani dan mengawasi kegiatan penelitian di Sangiran.

Dalam setiap penelitian, mereka membutuhkan putra-putra pribumi yang menguasai lapangan, untuk menunjukkan lokasi-lokasi potensial penyimpanan fosil dan melakukan penggalian. Temuan-temuan dilapangan pun acap kali dikirim dengan peti-peti kayu, atau apabila temuannya signifikan, dibawa langsung oleh penemu ke meja sang peneliti.

Adalah Atmowidjojo, Andoyo, dan Toto Marsono: putra-putra pribumi yang bekerja keras dilapangan membantu para peneliti. Merekalah penemu yang sebenarnya. Namun, nama mereka tenggelam di balik nama besar para peneliti yang dibantunya.

Atmowidjojoatau Atma seorang pribumi yang tidak terlatih untuk menulis catatan temuan fosil di lapangan atau menandainya dalam petageologi yang menunjukkan lokasi penemuan. Namun bagi von Koenigswald, ia adalah pendamping sejati dalam pencarian fosil selama hampir sepuluh tahun. Ilmuwan itu menyebutnya “the best fossil hunter”. Penemuan Atma yang paling penting adalah fosil Pithecanthropus II (Sangiran 2), berupa atap tengkorak yang tersusun dari 40 serpih pecahan, ditahun 1937.

Sumber: Museum Manusia Purba Klaster Ngebung